Bunyi bel menggema ke segala penjuru sekolah. Dan perlahan satu persatu kelas mulai membubarkan diri. Para murid sontak berlarian ke sana ke mari, semangat ingin segera pulang, setelah pusing bergelud dengan pelajaran. Ups, sebenarnya pelajarannya ringan, hanya otak muda mereka saja yang berpikir berat.
Seorang anak berwajah rupawan dengan ransel biru bergambar transformer, melangkah dengan riang menuju gerbang. Sesekali ia membalas seruan teman-temannya, melambai.
"Joonie! Baby!" seruan seseorang menarik perhatian anak itu—Joon Eun. Matanya ia sipitkan, memandang dengan jeli siapa saja yang ada di gerbang. Dan matanya sontak melebar, begitu melihat dua orang laki-laki berdiri bersisian, mengenakan topi dan juga masker. Sadar siapa dua laki-laki, Joon Eun langsung berlari dengan semangat.
"Mama!" seru Joon Eun, sembari melompat masuk, dalam gendongan laki-laki ber-long coat berwarna hitam.
"Ey, baby, Mamamu ini tak semuda dulu lagi," ucap Mingyu spontan, saat melihat tubuh istrinya nyaris terjungkal ke belakang. Ia tertawa pelan saat Wonwoo meliriknya tajam, dan melingkarkan tangannya pada bahu sempit itu. Pemuda jangkung itu menundukkan kepalanya, mengecup pipi tembam sang putra. "Hey, baby, kamu tidak rindu pada Papa? Jahatnya."
"Joonie rindu Mama dan Papa!" seru Joon Eun semangat, sembari memeluk leher kedua orangtuanya dengan erat.
"Ayo, kita pulang ke rumah dulu," ajak Wonwoo, yang tersadar kalau mereka sudah menarik atensi orang-orang di sekitar. Ia melepas rangkulan Mingyu, berbalik, masuk ke dalam mobil dengan Joon Eun yang masih dalam gendongannya, memangkunya. Di susul oleh Mingyu berapa detik kemudian.
"Bagaimana sekolahmu, sayang?" tanya Wonwoo akhirnya, saat mobil sudah berjalan. Jemari lentiknya membelai rambut putranya dengan sayang. Anaknya sudah besar, padahal rasanya baru kemarin Joon Eun membuatnya susah tidur.
"Seru, Ma. Joonie dapat banyak teman," jawab Joon Eun semangat. "Park saem juga baik."
"Oh, sunggguh? Siapa nama temanmu?" tanya Mingyu, sembari sesekali melirik putranya yang terlihat sangat bahagia. Yeah, mereka sedang bersiap melakukan comeback, dan keduanya baru sempat mengunjungi anaknya setelah satu bulan. Itupun hanya satu hari.
Joon Eun memasang pose berpikirnya dan mulai berbicara, "Park Run Hye, Kim Hyejun, Ahn Hajun dan masih banyak lagi."
"Pinter." Wonwoo mengecup pelipis Joon Eun dengan sayang. "Joonie gak nakal kan di sekolah?"
"Nggak dong, Joonie kan pinter," sahut Joon Eun penuh percaya diri. Membuat kedua orangtuanya tidak bisa, menahan tawa kegemasan. Ia menyamankan posisinya, menggelung imut di dalam pelukan sang mama. "Mama dan Papa lama sekali tidak menemui Joonie."
"Maaf ya, sayang. Mama sama Papa benar-benar sibuk, baru sempat datang sekarang," ucap Wonwoo merasa bersalah. Meski dari Seoul ke Anyang hanya satu jam, jadwalnya yang begitu padat, benar-benar menyita waktu untuk sekedar melepas rindu pada sang putra.
***
Desing suara mobil membuat Ny. Kim yang sedang duduk di depan jendela, sontak langsung bangkit dan melangkah ke depan. Senyumnya mengembang begitu lebar begitu tahu siapa yang datang.
"Aa, Wonwoo-ya, akhirnya kamu datang, nak," ucap Ny. Kim riang, sembari memeluk menantunya.
"Eoh, Eommonim apa kabar?" tanya Wonwoo, begitu pelukan terlepas. Ia memandang ibu mertuanya dengan hangat. Sudah banyak keriput yang terlihat. Wonwoo jadi merasa bersalah, karena terus merepotkan.
"Eomma baik, ayo masuk." Ny. Kim menepikan tubuhnya, membiarkan Joon Eun langsung berlari masuk dengan riang.
"Yang anaknya siapa sih," dumel Mingyu pelan, namun, sialnya masih di tangkap oleh telinga sang ibu.
KAMU SEDANG MEMBACA
[SP] CHILD || Meanie
Fanfic[SEQUEL BABY] BOOK 3 OF 4 FROM SERIAL PREGNANT Keseharian keluarga Kim Mingyu dan Jeon Wonwoo di sela kesibukan mereka sebagai idola, bersama anak lucu mereka yang sudah sekolah. (Diwajibkan untuk membaca Book Pregnant dan Baby terlebih dahulu, agar...