Everyday and Forever

660 51 24
                                    

Kebahagiaan Taehyung kini lengkap sudah. Istrinya tengah mengandung. Taehyung ingat kala Aera dinyatakan positif hamil, dirinya begitu antusias dan senang. Bahkan tak malu memeluk Aera dihadapan dokter kandungan. Bahagia sekali. Sekarang, usia kehamilan Aera genap dua bulan tepat di hari ini.

Taehyung tentunya sangat memperhatikan segala kebutuhan Aera. Seperti melarang Aera makan-makanan instan, atau mengerjakan pekerjaan rumah yang berat. Aera hanya tersenyum-senyum dengan perubahan sikap Taehyung itu. Perhatiannya semakin bertambah untuk Aera dari hari ke hari. Apapun yang Aera mau pastilah Taehyung segera memenuhi permintaan istrinya. Kelihatan betul bahwa ia begitu menyayangi.

Seperti saat ini, Taehyung sedang membuatkan Aera segelas cokelat panas. Matanya melihat ke arah Aera yang memangku sebuah buku di pangkuan, membaca dengan serius buku tentang ibu dan anak yang baru Taehyung belikan kemarin. Tersenyum seraya membawa gelas yang berisi cokelat panas buatannya, Taehyung pun menaruh gelas tersebut di atas meja dan ikut bergabung duduk di sofa bersama Aera.

"Aera, cokelatnya sudah selesai. Diminum dulu agar tubuhmu hangat." ujar Taehyung lembut, tangannya menyapa kepala Aera mengusapnya dengan sayang.

Aera tersenyum lalu mengambil gelas tersebut di meja. "Hati-hati, masih panas." Taehyung sampai membantu Aera memegangi gelasnya.

Perhatian Taehyung ini membuat hati Aera terasa hangat, sama hangatnya dengan cokelat yang dibuatkan Taehyung. Wanita itu mengulas senyumannya lagi, seusai meminum cokelatnya. "Terimakasih. Kau perhatian sekali."

"Sudah menjadi kewajibanku memberikan seluruh perhatian untukmu, Aera." jawab Taehyung, setelah itu tangannya beranjak turun kebawah untuk menemukan perut Aera yang masih rata. Jemarinya mengusap, sambil menatap pada mata Aera. "Dan juga untuk anak kita."

Semenjak hamil, perasaan Aera cenderung sensitif, dia tak bisa menahan air mata harunya. Air matanya menetes satu titik di pipinya. "Astaga sayang. Kenapa menangis?" pipi tembam Aera ditangkup oleh Taehyung. Sungguh pria Kim itu tak tega melihat istrinya tiba-tiba menangis. "Kenapa, hem? Apa cokelat buatanku tidak enak?" tanya Taehyung lagi.

Aera menggeleng, dia justru memeluk Taehyung, erat. Taehyung terkekeh, dia lupa Aera memang akhir-akhir ini sering menangis. Karena hormon ibu hamilnya yang membuat Aera lebih sensitif.

"Jangan menangis lagi. Aku kan sudah berjanji, tidak pulang terlambat lagi." bisik Taehyung.

Teringat dua hari lalu, Aera menangis sebab Taehyung pulang larut malam. Pukul sebelas, ponsel Taehyung kehabisan baterai sehingga tidak bisa mengabari Aera dalam perjalanan pulang. Pun tak menyangka juga istrinya itu menangis begitu Taehyung tiba di rumah. Untung saja, Aera tidak marah dan merajuk padanya. Masih bisa dibujuk dengan pelukan menenangkan dari Taehyung.

Jika mengingat itu, Taehyung tersenyum sendiri. Aera berubah menggemaskan saat hamil. Taehyung merasa, Aera tidak bisa jauh-jauh, selalu ingin berada didekat Taehyung.

Banyak hal yang berubah sejak keduanya menikah. Tentu saja perubahan yang baik. Ayah dan Ibu Taehyung perlahan-lahan menerima Aera, Jungkook dan Aileen yang akan bertunangan, serta Yoongi yang kembali dekat dengan Hyesin. Pada akhirnya, mereka dapat berbahagia dan menjalani takdirnya.

Tidak ada lagi yang perlu Taehyung takutkan. Dia dan Aera telah bahagia. Dalam pelukannya Aera menyandarkan kepalanya di dada Taehyung. Jemari panjang yang begitu cantik itupun membelai rambut istrinya lalu berujar. "Kau bilang waktu itu bukan? Mau melihat beruang?"

Pertanyaan Taehyung baru saja menimbulkan rasa penasaran Aera. Dia mendongak menatap Taehyung. "Uh, apa boleh? Sungguh ingin mengajakku melihat beruang?"

Mata Aera yang sedikit membulat dengan binar dimatanya, sangat menggemaskan. Rasanya Taehyung ingin menggigit pipi tembam itu—lalu mengurungkannya segera. Jangan, tidak boleh digigit, batinnya. Taehyung berpikir untuk menciumi pipi Aera nanti setelah obrolan mengenai beruang ini selesai. Taehyung mengerti betul, Aera ini menyukai hewan berbulu cokelat itu.

EGONOIA ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang