Chap 6. The Legend Continues ( end )

663 75 2
                                    

"Phi Sing..!! Lihat di sebelah sana ! Ada lumba-lumba !"
Benar di ujung barat sana tampak dua ekor lumba-lumba berwarna pink. Memunculkan moncongnya dari dalam air dan mulai melompat lompat berenang riang. Sungguh cantik.

"Kenapa lumba-lumba disini berwarna pink, Kit ? Umumnya mereka berwarna kelabu bukan ?" Singto tak dapat menutupi rasa herannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kenapa lumba-lumba disini berwarna pink, Kit ? Umumnya mereka berwarna kelabu bukan ?" Singto tak dapat menutupi rasa herannya.

"Ah, aku belum bercerita soal legenda di pulau ini ya, Phi Sing ?"
Singto menggeleng perlahan.

"Konon katanya dahulu ada sepasang kekasih di pulau ini. Tapi mereka tidak mendapat restu dari orang tua masing-masing. Sepasang kekasih itu kemudian pergi dari pulau ini dengan menggunakan perahu. Sayang saat itu badai besar melanda dan sepasang kekasih itu tak terdengar kabarnya lagi. Beberapa penduduk percaya bahwa sepasang kekasih itu tersapu badai dan menjelma menjadi lumba-lumba. Warnanya pink karena sebagai bukti cinta sejati mereka."

Kit berhenti sejenak dan menatap Singto yang mendengarkan dengan ekspresi serius.

"Ha..ha..ha.. uiii... jangan terlalu dipikirkan legenda semacam itu, Phi. Mungkin hanya karangan orang-orang sini karena spesies lumba-lumba pink memang langka."

"Hm.. apakah sepasang kekasih dalam legenda itu mempunyai nama?" tanya Singto.

"Ya. Menurut legenda, nama mereka adalah... Den dan Kwan. Itulah sebabnya jika muncul sepasang lumba-lumba pink di perairan sini, penduduk akan mengatakan bahwa Den dan Kwan muncul. Diyakini kemunculan mereka membawa berkah kebahagiaan bagi yang melihatnya."

Kit mendadak seperti teringat sesuatu dan merogoh saku celananya.
"Den dan Kwan ! Ah benar. Kenapa aku baru ingat sekarang ?" seru Kit.
Ia mengeluarkan sepasang gelang perak yang sudah tampak sangat kuno dari saku celananya dan menunjukkannya kepada Singto.

Ia mengeluarkan sepasang gelang perak yang sudah tampak sangat kuno dari saku celananya dan menunjukkannya kepada Singto

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sebulan lalu saat aku menyelam di pantai, aku menemukan sepasang gelang ini, Phi. Tadinya kupikir milik turis. Makanya aku simpan karena siapa tahu pemiliknya akan datang mencari. Tapi coba Phi Sing lihat nama yang terukir di gelang ini !"

Singto mengambil kedua gelang yang sudah tampak usang itu dari tangan Kit dan menelitinya. Ia melihat pada satu gelang itu terukir nama Kwan. Dan pada gelang lainnya terukir nama Den.

Den dan Kwan. Dua nama yang hadir di mimpinya sebulan terakhir. Tunggu, Kit juga menemukan gelang ini sebulan yang lalu. Berarti waktunya bertepatan. Saat Kit menemukan gelang ini di pulau Koh Phangan. Saat itu pula Singto mulai mendapat mimpi-mimpi aneh itu. Mimpi yang mengundangnya untuk datang ke Koh Phangan. Untuk berjumpa dengan Kit. Dan menjadikannya kekasih hati.

Den dan Kwan juga adalah nama sepasang kekasih dalam legenda pulau ini. Apakah Singto dan Kit adalah reinkarnasi dari Den dan Kwan ? Atau Den dan Kwan memang sengaja mempersatukan Singto dan Kit untuk mewujudkan cinta mereka yang dulu tidak kesampaian? Atau semua ini hanya kebetulan belaka ?

"Kit, kedua gelang ini kau temukan di laut kan?"
Kit mengangguk.

"Kita anggap saja gelang ini memang pernah menjadi milik Den dan Kwan dalam legenda itu. Jadi, mari kita kembalikan gelang-gelang ini ke laut, karena disanalah cinta mereka bersatu."

Kit setuju. Maka mereka berdua akhirnya melemparkan kedua gelang itu ke tengah laut. Dan di ujung barat sana, sepasang lumba-lumba pink kembali muncul melompat-lompat di air. Seakan turut berbahagia.

**********

"Phi Sing..." Kit berucap manja sambil menyandarkan kepalanya di dada Singto.
"Ya, Kit.." Singto mengelus perlahan rambut Kit yang halus.

"Masih ingat hari pertama kita bertemu ?"

"Masih.. kau menawarkanku kelapa kan?"

"Iya, Phi.. tapi bukan itu yang mau kubicarkan"

"Lalu apa ? "

"Waktu itu.... Phi Sing bayarnya masih kurang."
ujar Kit seraya tertawa.

"Oy.. Kiiit..!!" Singto mencubit pipi Kit dengan gemas.

《 end 》

《 end 》

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Legendary Couple (Tamat. H.E)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang