"gua punya alesan kenapa gue nyaranin lo buat jangan dulu ngasih tau hal ini ke yang lain" jawab zayn
"zayn dia tu udah gila, dibutuh bantuan dokter atau psikiater"
"lu belum cerita ke siapa siapakan"
"gue udah cerita ke temen temen gue"
"aduhhh" kata zayn sembari menempuk kepalanya
"loh kenapa zayn"
"coba lu chat minta buat mereka gak usah buka mulut"
"lu tenang aja zayn mereka sahabat gue, walau gue gak bilang buat gak cerita ini ke orang lain, mereka tau yang mana rahasia lagian hp gue masih disita bu sulfa"
"lu yakin? "
"kenapa lu khawatir sama gue" kata sarah yang mulai menggoda zayn sambil terseyum
"kok lu gr an banget sih" jawab zayn yang mulai menjauh dari sarah
"gue becanda kali"
Muka zayn memerah
"masalah lo brayn sama gue cukup kita aja yang tau"
"lo kenapa sih, kalo dia kayak gitu lagi gimana, lu ampir mati tadi tau gak"
"gue punya alesan dan gue harap lu pikir pikir lagi" kata zayn sembari bediri dan hendak pergi meninggalkan sarah
"oh ya gue mau bilang, kalo lu gak usah ke gr an gara gara gue nolongin lu, lu itu bukan tipe gue" sambung zayn sembari meninggalkan sarah sendirian
Sarah kaget mendengar pernyataan zayn rasa nya dia ingin sekali marah dan ingin menggila namun ia mengingat kebaikan zayn hari ini, namun ketika zayn pergi
"hah jatuh harga diri gue" kata sarah bicara sendiri
"lu jangan ke gr an blablabla, lu bukan tipe gue, heh zayn siapa juga yang mau sama lu, cowo di sekolah pada rebutan buat jadi pacar gue, sok ganteng banget sih" teriak sarah yang kesal sembari memukul mukul bantal meluapkan emosinya
"ahh kenapa sikapnya kayak gitu" sarah berguling guling di kasur karena salah mengira jika zayn suka padanya.
Pov brayn
Brayn pergi ke circuit tanpa sarah , balapan menjernihkan pikirannya disana ia ditemani naufal dan louis, sikapnya berbeda, wajahnya lebih sangar, di circuit juga kecepatannya tidak manusiawi bahkan jika di lihat saja orang orang ada yang memprediksi kalau brayn akan kecelakaan namun sampai balapan berakhirpun tidak
saat berjalan dia tidak peduli sekitarnya apapun selalu yang menghalangi atau masalah kecil membuatnya sangat marah bahkan louis dan naufal bingung bagaimana cara menenangkan emosi brayn yang tak terbendung"lu kenapa sih hari ini" tanya naufal
Brayn hanya terus berjalan dengan mukanya yang sangar
"terus muka lo kenapa" sambung naufal
Brayn menatap tajam pada temannya itu
"lu lebih baik diam" kata brayn sambari menginggalkan kedua temannya sendirian
Dia pergi mengendarai mobilnya sendirian sudah berapa kali hp nya berbunyi namun dia mengabaikannya dan terus saja pergi ntah kemana tujuannya. Sekali lagi telpon kembali berdering dan itu ternyata dari mama brayn, raut wajahnya seperti sedih padahal harusnya dia senang ibunya menelpon. Namun kenyataannya brayn terlihat berat mengangkat telpon dari ibunya

KAMU SEDANG MEMBACA
Between Me & You Two
Teen FictionKalau kata orang "hidup itu pilihan" Memang dalam hidup kita pernah di hadapkan pada situasi dimana kita tidak bisa memiliki dua hal yang kita ingin. Caranya kita harus melepaskan salah satu dari pilihan itu untuk mendapat yang lain. Tapi gimana ka...