Part 13

27 13 8
                                    


☆HAPPY READING☆


Di sinilah mereka sekarang, taman yang indah penuh rumput hijau, banyak pengunjung yang dihari-hari tertentu datang untuk berdoa. Tempat dimana raga manusia yang telah selesai berziarah di muka bumi. Semua jiwa yang telah berada di alam lain.

Callie dan Ayahnya sudah lama tak datang di tempat ini yang punya kenangan dan masa lalu.

Mereka sangat merindukan tempat ini.

"Bagaimana caranya melupakan, bagaimana caranya menghapus semua jejak, bagaimana caranya mengubur semua masa lalu, bagaimana caranya..."

'Ikhlas'

Ucap Callie yang belum selesai
Dilihat Ayahnya mengisyaratkan kata ikhlas.

'Kamu duduk di batu ini'

"Iya Pa."

Sejenak Callie melupakan perkataannya tadi.

Angin yang berhembus, bau bunga melati yang tajam dan kicauan burung di udara yang merdu menghiasi suasana di taman ini.

5 menit kemudian.

Callie dan papanya baru saja selesai mendoakan semua orang yang berpenghuni di tempat ini.

Dengan mendoakan orang lain, apa lagi orang yang kita sayangi adalah hal yang tak perlu diingatkan lagi bukan?

1

2

3

Ceklek..

Silau cahaya kamera polaroid yang terpancar di mata papanya, ia melihat ke arah kiri Callie yang baru saja memotret wajahnya.

Entah bagaimana ekspresinya di foto tersebut. Callie hanya tersenyum dan memotretnya sekali lagi.

"Sekali lagi Pa"

Ceklek..

Callie melihat foto papanya yang baru saja keluar dari kamera dengan senyuman yang tak bisa ditahan.

Di taman itu Callie dan papanya menghabiskan waktu mengabadikan moment spesial dengan mengelilingi taman.

Papanya mendorong sendirian kursi rodanya menuju ke arah timur dan Callie berjalan ke arah utara melihat bunga yang menurut Callie sangat mencolok di taman kuburan itu.

Sesekali Callie memotret papanya dari arah kejauhan.

Callie melihat papanya sedang berisyarat entah dengan siapa. Ya, hal ini memang sering terjadi jika Ayahnya datang ke tempat seperti ini.

Semuanya terasa cepat sekali
Gak bisa memutar waktu
Gak bisa dihentikan
Semuanya terus berjalan
Tanpa diketahui sang pencipta mengatur semuanya

Andai keluargaku bisa bersama-sama lagi di tempat ini

Callie sibuk dengan pikirannya akan semua hal yang ia rindukan.

Satu hal yang harus diketahui tempat ini adalah tempat tinggal mereka dulu.

Tanah gembur, banyak bunga dan pagar yang membatasi tempat ini. Sekarang tinggalah jejak yang tak dapat di lihat dan bukan sang pemilik lagi.

Dulu, tanah yang dipijakki oleh Callie saat ini adalah Rumahnya. Rumah yang terasa nyaman dan damai. Bangunan rumah yang dulu berdiri kokoh ditempat ini tinggal-lah bekas yang ada dalam hati dan pikiran Callie.

Bayangan kenangan sesaat melintas dibenaknya.

Sulit dijelaskan bagaimana semua ini terjadi, namun Callie tak bisa buat apa semua hanyalah masa lalu yang membuat Callie bisa bertahan lagi sampai saat ini.

The SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang