☆HAPPY READING☆Hujan mengguyur tubuh Callie dan papanya. Darah yang di tubuh Ayahnya telah pudar karena telah dihanyutkan oleh curah hujan yang cukup deras.
Wajah cantik nan terkesan dingin itu menggambarkan kesedihan yang mendalam serta perasaan yang tak dapat ia pahami saat ini. Masih berjalan di bawah guyuran hujan membawa Ayahnya ke rumah sakit.
Keduanya baru saja keluar dari lorong jalan kuburan yang sepi hingga mendapati jalan besar di seberang.
Callie merenung.
Bertanya dalam pikirannya bagaimana ia membawa Ayahnya ke rumah sakit dengan sisa tenaganya yang tak mungkin bisa sampai ke rumah sakit secepatnya.
Rumah sakit sangat jauh dan tak mungkin Callie bisa sampai dengan hanya mendorong Ayahnya dengan kursi roda.
Tak ada jalan lain, kendaraan umum pun tak mungkin ditumpanginya saat ini.
Jalanan saat ini terlihat ramai meski di guyur hujan, tapi memang siapa yang bisa menumpangi Callie dan Ayahnya pergi ke rumah sakit.
Dengan kondisi seperti ini Callie meminta kepada semesta untuk kali ini saja semesta berpihak kepadanya.
☆☆☆☆☆
"Arven udah di jalan, tante tenang aja titipan tante ini aman kok."
"Iya Arven tante bukannya mempermasalahkan titipannya tapi kata mama kamu, kamu udah pergi 1 jam yang lalu seharusnya kamu udah sampe disini Ven, tante takut kamu kenapa-napa,"
"Tante tenang aja ini bentar lagi Arven nyampe, Arven tadi singgah bentar kok di toko makanya agak lama,"
"Ohh begitu syukurlah, ya sudah hati-hati ya Arven,"
"Iya tante."
Tuut tut
Akhir suara telpon yang baru saja di matikan.
Hujan membasahi jalan hingga para pengendara berhati-hati dalam berkendara, begitu pun dengan para pejalan kaki yang terlihat hanya 1 dan 2 orang yang berteduh dan berjalan di bawah perlindungan payung yang mereka gunakan.
Gini nih kalo gak kenal waktu, lupa semuanya kalo di suruh pasti harus mampir bentar
Omel Arven dalam hati, karena tiap kali ia pergi ke mana saja pasti harus mampir ke tempat yang ia rasa menarik hati untuk di singgah.
Jika melihat toko buku, hatinya terasa dag dig dug tak bisa dibohongi.
Ia dengan sergap mampir dan membeli salah satu buku yang menarik perhatiannya.
Arven melirik buku yang di depannya berdekatan dengan stir mobil, yang baru saja ia beli tadi.
Hingga sedetik arah matanya melihat ke jalan, agar fokus dalam mengemudi.
Gue gak salah liat? tuh orang di guyur hujan kek gitu, sambil dorong kursi roda lagi.
Eh tunggu itu kan temen Ezrel yang kemaren, kalo gak salah sih namanya Call-Call ah Calling eh Callie.
Iyap! Callie.Arven ingin berhenti seolah menyapa si manusia yang di guyur hujan itu namun ia juga berpikir, ia sedang di tunggu oleh Mamanya Ezrel saat ini.
Kenapa mereka gak naik angkutan umum ato berteduh dulu kek, ini malah main hujan-hujanan kan gak baik buat kesehatan.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Secret
Mystery / ThrillerCallie Elvarette Gadis berparas cantik, baik hati, ceria, pintar dan suka menolong. Kehidupannya begitu indah, dunia menerimanya dengan baik. Kehidupannya sangat diterima oleh siapapun, banyak yang mengasihi dan mencintainya. Tapi.. Itu dul...