The Secret

Part 9

☆HAPPY READING☆

Berarti Arven sekolah di sekolah gue! Mampus dahh!!

Kata ezrel pada dirinya sendiri.

¿¿¿¿¿

"Hujan."

Yaps! Satu kata yang diungkapkan Callie ketika membuka pintu.

Baru saja ia akan pergi ke sekolah, namun cuaca saat ini tidak mendukung.

"Pa, di luar tiba-tiba hujan," kata Callie kepada Ayahnya yang berada tepat di belakangnya.

'Iya, jadi gimana mau pergi atau tidak?'

Tentu saja tanpa pikir panjang Callie langsung membalikkan badan dan masuk kedalam rumah, sambil menutup pintunya.

Jelas di saat seperti ini Callie tidak akan pergi ke sekolah. Ayahnya pun sudah tahu mengapa Callie begitu.

Lalu dengan segera Ayahnya menutup jendela yang ada di teras rumahnya itu. Menarik horden yang terbuka membuat kesan cahaya mendung dapat dilihat dari dalam rumah kini gelap dan hanya ada cahaya buatan dari dalam rumah mereka.

Callie berjalan menuju kamarnya. Ia mengganti pakaiannya yang semula memakai seragam sekolah.

Setelah selesai mengganti pakaian osisnya itu dengan baju rumah, yaitu ia mengenakan baju lengan panjang dan celana selutut.

Callie berkata dalam hati sambil menatap ke luar jendela kamar.

Semoga ujannya deras, supaya ada alasan buat minta izin ke sekolah.

¿¿¿¿¿

  Di ruang makan keluarga terdengar bunyi sendok makan yang baru saja dilepas dengan kasar, membuat semua orang yang mengelilingi meja makan melihat ke arah orang yang membuat bunyi tersebut.

"Kamu kenapa Rel?"
Kata perempuan yang duduk di sebelah Ezrel.

"Ma, kenapa sih Arven di sekolahin ke sekolah Ezrel juga?"
Sambil menatap penuh tanya ke arah ibunya itu. Perempuan yang duduk di sebelah Ezrel adalah mamanya.

"Yah mau gimana lagi Rel, itu maunya papa kamu," jawab mamanya.

"Udah Ezrel duga, ini pasti ulah papa,"
kata Ezrel sambil menatap Ayahnya yang ada di ujung, tepat di kepala meja makan.

"Apa kata kamu!? Papa kan cuman mau kamu dijagain sama Arven, emangnya salah?"

"Ya salah Pa. Papa berarti nggak percaya sama Ezrel? Kenapa harus pake di jagain segala sih.. Kan papa udah janji mau percaya sama Ezrel." Jelas Ezrel

"Iya, memang papa janji kayak gitu, tapikan bukan berarti papa ngebiarin anak papa sendirian di sana,"

"Ya ampun Pa, di sana itukan sekolah, nah di sekolah pasti ada kepala sekolah, guru, murid, satpam, pemilik kantin dan lainnya masa Ezrel sendirian di sana gimana sih,"

"Yang jelas Arven tetap sekolah disana sama kamu titik. Ikutin aja perintah papa kali ini,"

"Tapi Pa.." Kata Ezrel yang disambung oleh ibunya.