Part 10

55 26 4
                                    


☆HAPPY READING☆

Hhhhh...

Callie menghela napas.

Belajar di rumah, rasanya lebih menyenangkan menurut Callie dari pada di sekolah. Ya! Jika orang lain kebanyakan memilih untuk belajar di sekolah namun bagi Callie itu tidak!

Setelah jarinya selesai memencet tombol-tombol pada keyboard laptop, entah apa yang diketiknya, ia langsung menutup laptopnya.

Callie tidak belajar melalui handphone. Sebab, Callie bukan Callie tak memilikinya. Tapi ia tidak pernah memakai handphone untuk belajar. Karena, ia menggunakan handphone hanya untuk mendengarkan musik. Handphone yang dimilikinya pun bukan layar yang tak punya tombol untuk disentuh. Jika ada yang tahu dan pernah memilikinya, handphone Callie adalah handphone bermerk Nokia dengan tombol yang timbul bukan dengan sentuhan pada layar.

Di era modern dan canggih sekarang semua orang pasti berusaha agar bisa mempunyai benda segenggam tangan ini.

Entah bagi mereka semuanya akan terasa hampa jika tak punya handphone, tanpa media sosial dan segala kecanggihan di dalamnya. Karena handphone ibarat teh manis, jika teh manis tak ada gula maka bukan teh manis namanya •,•' salah nggak sih? Jika orang tak mempunyai handphone di era 4.0 ini, pastinya bukan orang yang hidup di era ini, bukan?

Balita saja sudah dikenalkan dengan teknologi seperti gadget, apalagi orang dewasa? Tak lupa dengan orang yang sudah usia lanjut.

Oke! Ini udah menjadi bagian hidup. Tak bisa dipungkiri dunia tak bisa dipastikan kapan sesuatu akan terjadi dan berakhir.

Tapi menurut gadis ini, ia sudah merasa cukup dengan ponselnya ini, cukup untuk mendengarkan musik dan cukup menelpon untuk berkomunikasi dengan Ayahnya.

Sama halnya dengan laptop, Callie sebenarnya jarang menggunakan laptop. Namun bila seperti ini jika ia tak ke sekolah barulah ia menggunakan laptop tersebut. Dengan alasan, ia belajar melalui laptop.

Sekedar bertanya, laptop kalian isinya apa saja sih? Egh rahasia? Oh ya, semua orang punya rahasia. Dunia saja penuh rahasia. Jadi tak salah jika kalian tak punya rahasia bukan?

☆☆☆☆☆

Callie mengambil ikat rambut berwarna hitam yang ada di atas meja. Ia mulai mengucir rambutnya yang tergerai indah. Karena terasa terhalang dan menutupi telinganya.

Callie berjalan menuju dapur, rasanya ia ingin memakan kue bolu rasa matcha yang ia buat tadi sebelum belajar.

Callie memegang piring kecil yang di atasnya sudah ada kue bolu matcha kesukaannya hingga memakan bolu itu secara perlahan. Kakinya beranjak menuju ke halaman belakang rumah. Di situ ada tempat duduk terbuat dari kayu yang masih kokoh di tempat itu. Biasanya Callie duduk di situ untuk jam bersantainya.

Melihat keindahan belakang rumahnya. Yaitu hanya pohon beringin, pohon mangga, dan juga tanaman alang-alang. Tak lupa ada bunga Anggrek yang ditanamnya, maupun dicangkok pada pohon-pohon kecil seperti di bawah ia duduk sekarang. Namun bukan hanya satu tanaman Anggrek, melainkan ada beberapa tanaman anggrek lainnya, seperti dendrobium, Cattleya, Vanda, dan Phalaenopsis.
.
.
.

Sungguh menghirup udara di sini sangat menyenangkan bagi Callie. Apalagi, setelah dituruni oleh derasnya air di pagi hari tadi.

Kening Callie terangkat seraya sedang mengunyah kue bolu matchanya itu, tiba-tiba terdengar suara Putih.

Meow.

The SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang