Part 3

69 43 53
                                    


"Hoamm.." Callie menguap, baru saja ia bangun dari tidurnya dan lepas dari mimpinya yang indah.

Callie melihat arah jam dinding dan jam dinding itu tepat menunjukkan pukul 05.15 Pagi.

======

Callie turun dari tempat tidur lalu membuka jendela kamarnya.
Menghirup udara segar di pagi hari kebiasaan Callie.

Callie beranjak dari tempat tidur dan bersiap untuk ke sekolah. Tapi, sebelum Callie bersiap ke sekolah ia ingin menemui Ayahnya di kamar untuk membicarakan isi surat yang Callie baca kemarin, ia pikir waktunya sudah tepat untuk dibicarakan ke Ayahnya sekarang.

Karena jika Callie tidak memberitahukan ini ke Ayahnya nanti akan terjadi sesuatu yang lebih membahayakan diri Ayahnya dan juga dirinya.

======

"Papa!" panggil Callie ke arah Ayahnya yang sedang duduk di depan jendela kamar.

Ayah Callie menoleh dan berdiri dari tempat yang ia duduki tadi dan berjalan menuju ke arah Callie.

Ayah Callie mengisyaratkan 'Selamat Pagi' kepada Putri cantiknya ini.

"Selamat Pagi juga Pa! Papa Callie minta maaf langsung masuk ke kamar Papa dan manggil Papa terus nggak salam ke Papa," kata Callie sambil menunduk.

Ia masih berdiri dekat pintu.

Ayah Callie berisyarat 'iya nggak papa Callie' Ayah Callie sambil merautkan wajahnya dan seperti bertanya ada apa Callie kesini.

Callie pun masuk ke kamar Ayahnya dan duduk di kasur sedangkan Ayahnya mengambil kursi yang tadi ayahnya duduki dan memindahkan kursi itu dekat kasur ke arah Callie.

Callie pun menceritakan semua yang ia baca di surat itu kepada Ayahnya. Tidak ada yang terlewatkan dari awal sampai akhir Callie menceritakannya semuanya.

Setelah beberapa menit, Callie yang seolah memaparkan sebuah cerita singkat kini telah selesai dan menatap harap apa yang akan Ayahnya isyaratkan kepadanya.

Dan setidaknya perasaan Callie lega karena ia telah menceritakan ke Ayahnya.

Ayah Callie pun sedari tadi menyimak Putrinya menceritakan hal itu hanya diam dan mengisyaratkan bahwa jangan takut Ayahnya tidak akan terjadi apa-apa.

Ayahnya mengisyaratkan bahwa Callie harus menjaga dirinya baik-baik.

Tentang surat itu Ayah Callie menyuruh Callie untuk tidak usah pergi ke tempat yang ditulis surat itu.

======

Saat ini Callie sudah memakai pakaian rapih yaitu seragam sekolah, Callie sedang mengikat tali sepatu dan terakhir mengambil tasnya. Dan saatnya Callie pergi ke sekolah.

Callie pamit ke Ayahnya dan pergi keluar dari halaman rumahnya.

Seperti biasa Callie berjalan kaki pergi ke sekolah. Tanpa memakai apapun. --Kendaraan--

Selama di jalan menuju ke sekolah Callie merasa seperti ada seseorang yang mengikutinya, tapi.. Sepertinya tidak.
Mana mungkin seorang Callie Elvarette bisa berjalan bersama orang lain atau orang yang di sekelilingnya. Melihat Callie saja orang sepertinya takut apalagi berdekatan dengan Callie wah! Mustahil bukan!?

Callie tetap terus berjalan tidak memandang ke arah belakang. Callie pikir tidak ada siapa-siapa. Mungkin hanya orang yang terkejut melihat ada seorang Callie di hadapan mereka.

======

Callie telah tiba di sekolahnya. Tidak seperti biasa ia sampai di kelas hanya dihiraukan teman-temannya. Tapi sekarang seperti ada yang beda.

Ada satu orang sekelasnya yang melihat Callie terus-menerus. Dan itu membuat Callie tak nyaman. Ketika Callie masuk ke kelas dan duduk di kursinya..

"Hey!"
"Callie!!"

Panggil orang itu.

Callie melihat kearah suara yang memanggilnya tadi. Callie mendongak dan menaikkan alis kirinya ke arah itu.

"Callie!!" Panggilnya lagi.

"Ada apa?" Jawab Callie dengan dingin.

"Nggak ada papa sih, cuman mastiin aja bener Callie apa nggak." Kata orang itu.

"Ohh iya lo pasti nggak tau nama gue, nama gue Navrie panggil aja Nav," kata orang itu yang barusan memperkenalkan diri kepada Callie.

Sebenarnya Callie sudah sering melihat dia di kelas, karena dia satu kelas dengan Callie. Callie tahu wajah-wajah di kelasnya tapi tidak dengan nama mereka.

Callie hanya menatap ke arah jendela mengabaikan jika ada orang yang berbicara dengannya.

Callie tidak habis pikir mengapa ada orang yang ingin berbicara dengannya selain Bu Renia di sekolah.

"Callie? jam istirahat ketemu gue di taman belakang sekolah. Oke!" Kata Nav dan langsung kembali ke tempat duduknya karena telah melihat Pak Max si Guru Biologi yang baru saja masuk ke kelas.

Callie mengabaikan perkataan Nav dan bersiap untuk belajar di hari ini.

Di saat KBM berlangsung sempat terlintas dipikiran Callie tentang perkataan Nav tadi.

"Kenapa dia nyuruh ketemu di taman belakang sekolah? Kenapa dia nggak rasa risih ya di dekatku? Terus mau ngomongin apaan coba kalo ketemu?"

Kata Callie dalam hati yang sedang bercampur aduk dengan pikirannya sendiri.

"Apa ini ada hubungannya dengan surat itu? Ahh! Sudahlah mana mungkin ada hubungan dengan surat itu."

"Callie!!" Panggil seseorang. Yaitu Pak Max, si Guru Biologi.

"Eh iya Pak?" jawab Callie.

"Apa kamu mendengar penjelasan saya?tentang apa?" tanya Pak Max.

"Iya pak,"
"Tentang struktur tumbuhan dan struktur hewan -------- (dan seterusnya)" jelas Callie.

"Oke baiklah," kata Pak Max.

Callie bernafas lega. Beruntung Callie mendengar penjelasan Pak Max tadi. Biarpun Callie sibuk dengan pikirannya dia tetap mendengar apa perkataan orang yang di sekitarnya.

___________________________________________

•The Secret•


°
°
°

*Cerita di Part ini pendek. Maaf yah..

Don't Forget👇

~Vote⭐ & Comment💬~


Salam,

@dsframkl

The SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang