PART 12

1.1K 38 1
                                    

Leo POV

" Ternyata melawanmu cape juga!"

" Tutup mulutmu Leo! Dimana tuanmu yang lemah itu heh?"

"Kau yang seharusnya menutup mulut Johan! Kau anak dari Mr. Zen Alexander bukan? Kurasa kau tau seberapa hebat tuanku itu."

Mendengar perkataanku, Johan terlihat sangat emosi, sangat ingin menghajarku. Untungnya aku sempat menghindar, pisaunya hanya menyayat sedikit leherku.

"Sialan kau Leo! Katakan apa yang kau mau sampai sampai merusak mansionku ini!."

Aku hanya mendecih dan menatapnya,rasanya malas sekali berurusan dengan manusia ini.

" Brengsek!"

Melihatku tersenyum Johan langsung berlari kedalam mansionnya, ya aku tahu dia pasti mencari Sheila.

"Kemana dia Lexa?"

"T-tidak tau tuan."

"Jangan membohongiku! Kau tau aku bagaimana bukan?"

"Maaf tuan, aku tak tau. Sejak tadi aku mengobati luka Tom, aku tak terlalu memperhatikan Sheila."

" Akhh Leo sialan! Bawa Tom ke kamarnya, suruh para maid untuk membersihkan ini semua."

Suara ribut terdengar, aku yang dapat melihat dari luar jendela merasa puas, wanita itu sudah pergi dari sana rupanya. Tom memang yang terbaik!

***

Jalanan yang kulewati begitu sepi, kulihat langit mulai gelap dan oh shit aku teringat sesuatu! Kenapa Gerald tak datang menolongku? Untung saja wanita itu berhasil lari dan aku? Ya aku memang ahli menembak, tentu saja aku selamat.

Suara gemuruh dibalik semak semak yang kulewati menarik perhatianku. Karena terlalu penasaran,aku memutuskan untuk menghampiri semak semak itu, kulihat ada dua orang-wanita dan laki laki yang sedang berpelukan.

Mataku yang suci ini ternodai! Kenapa orang orang memilih bercumbu di dalam hutan seperti ini? Seperti orang miskin saja huh! Aku saja tak pernah seperti itu, ya memang karena aku tak memiliki wanita!

Saat aku hendak pergi kudengar seperti suara Gerald di sana, dan benar saja ternyata itu Gerald dan sheila!

"Gerald?!"

"Leo?"

"Kukira kalian pasangan mesum miskin tadi. Maafkan aku haha."

"Sebaiknya kau tutup mulutmu sebelum ku habisi kau!"

Aku cepat cepat menolong mereka berdua, aku sebenarnya tak takut ancaman Gerald, aku hanya takut ada makhluk kanibal yang datang karena kami terus terusan ribut.

"Mobilmu kau taro dimana? Kenapa kau bersama wanita ini dan tak datang menolongku? Untung saja aku tidak mati diserang Johan sialan itu!"

Aku menggerutu, menyampaikan kekesalanku pada teman sialanku ini.

"Mulutmu berisik sekali Leo, persetan dengan mobil. Sekarang aku yang tanya dimana mobil kesayanganmu itu? Aku lelah menggendong rusa betina ini!"

"Apa?!! Kau menyebutku rusa betina? Dasar pria kejam! Kenapa kau tak ada manisnya sedikit huh? Seperti-

"Seperti siapa?"

"Tentu saja seperti Johan! Katanya kau meninggalkanku dipinggir jalan saat aku pingsan! Kau pria jahat Gerald!"

"Tutup mulutmu Sheila,aku sedang tak ingin berdebat denganmu!"

"Kyaaa!! Turunkan aku saja!"

Huh dasar Johan! Berani sekali memfitnah Gerlad seperti itu. Benar benar aku merasa jengah melihat perdebatan yang tak berujung antara Gerald dan sheila. Akan ku pastikan Gerald menurunkan Sheila ! Lihat saja, sebentar lagi.

"Turunkan aku! Aku ingin kembali saja pada Johan! Kau jahat! Kau gila! Kau kejam!"

"Aww."

Aku menoleh kebelakang, yang benar saja dengan kaki terluka seperti itu kenapa Sheila meminta turun dan berjalan sendiri?

"Apa?!"

"Cih, wanita lemah yang sombong. Tak lihatlah kau terluka?"

"Aku baik baik saja! Kalian pergi saja. Aku bisa sendiri."

Sheila benar benar keras kepala.

"Sudahlah Gerald, tak ada habisnya berdebat dengannya."

"Ya kau bener. Lebih baik biarkan saja dia."

"Aku rasa kita butuh istirahat sebentar, kulihat kau begitu kelelahan."

"Ya seperti itulah. Untung saja tak bertemu manusia kanibal itu."

Aku mengangguk setuju, beruntung sekali tak bertemu makhluk seperti itu.


TERJEBAK DIANTARA MAFIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang