PART 6

2.8K 66 1
                                    

*****

Merasa anak buahnya berhasil membawa wanita itu, Johan segera undur diri dari perkelahian. Ternyata Gerald masih hebat berkelahi seperti dulu, dia tak mau mati konyol didepan Gerald, lagi pula dia memang tak sepadan dengan Gerald yang jago berkelahi.

Gerald yang ditinggalkan begitu saja oleh Johan merasa heran, pasalnya Johan bukan tipe orang yang menghindari musuh. Netranya menyapu sekelilingnya, hingga ia tersadar ada yang hilang. Ya wanitanya hilang! Tak ada di mobil lagi!

"Akhhhh sialan kau Johan!" Gerald menggeram kesal, tangannya mengepal kuat.

***

Berkilo kilo meter jaraknya, di sebuah mansion yang tak kalah mewah dengan milik Gerald, Pria muda dengan paras rupawan itu sedang duduk manis diruang tamunya.

"Bagaimana dia?"

"Dia baik baik saja tuan, maaf karena dia sempat bangun lalu kami suntikkan obat tidur padanya"

"Tak apa apa, sekarang pergilah".

Semilir angin memasuki kamar megah yang ditempati Sheila, efek obat tidur tadi ternyata hanya sebentar, ia mengernyitkan dahi,

"Dimana lagi aku sekarang? Kenapa aku disini? Ini bukan rumah Gerald."

"Hei, ternyata kamu sudah bangun? Siapa namamu?"

Sheila benar benar bingung, apa pria ini suka menembak orang juga seperti Gerald?

"Hei hei kenapa melamun? Tenang saja,aku tidak jahat ,aku tidak seperti Gerald."

"Kamu kenal dia?"

"Ya, aku sangat mengenalnya."

"Namaku Sheila, kamu siapa?"

"Namaku Jo, Johan."

"Sudah makan Sheila?"

"Su-" Sheila tertunduk malu, ia hendak menjawab sudah tapi perutnya malah bunyi.

"Ayo makan, aku tau kamu pasti lapar Sheila. Apa Gerald tak memberimu makan?"

Gadis ini mengernyitkan dahinya,teringat bahwa seharian dirumah Gerald ia tak sempat makan.

"Jangan dipikirkan, ayo turun."

"Tapi, bagaimana bisa aku berada disini denganmu Mr. Johan?"

"Johan saja, Jo ."

" Aku menemukanmu dipinggir jalan Sheila, apa dia membuangmu?"

Jo benar benar licik, ia membohongi Sheila . Bukan seperti ini yang terjadi. Justru Jo yang membawa paksa Sheila agar kemari. Dia hanya ingin merebut milik Gerald, saat ini dia mungkin menyukai Sheila, tapi tak sulit bukan jatuh cinta pada gadis manis seperti sheila ini? Johan tersenyum samar.

" Kau sangat lembut Jo, berbeda dengan Gerlad."
"Tentu saja berbeda Sheila karena-

-karena aku ingin terlihat baik didepanmu agar kamu mudah ku jadikan umpan sheila-

"Karena apa Jo? Kenapa diam?"
"Lupakan saja, tak penting."

"Maaf tuan, makanannya sudah siap." Maid dirumah itu mengingatkan.

"Baik, terimakasih, kau boleh pergi."

"Kamu sungguh berbeda Jo, kamu hangat."

"Sudah kedua kalinya kamu memuji diriku hahaha. Ayo makan ,nanti cacing diperutmu bisa mengadakan gencatan senjata kalo tidak dikasih makan Shei."

Sheila yang mendengar itu hanya tersenyum kikuk, ia menuruti kata kata Jo, untuk turun dan makan bersamanya.

TERJEBAK DIANTARA MAFIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang