Bukan Yeji kali ini, tetapi Hyunjin.
Hyunjin menyuruh Lily ke gudang lagi sepulang sekolah. Lily pun tidak bisa menolak. Tentu saja, ia takut. Kalau ia menolak maka Hyunjin akan marah. Tapi kalau ia menurutinya, Lily takut Hyunjin melakukan sesuatu kepadanya.
"Bagus Lily" ucapan dari Hyunjin membuat Lily bingung. Apanya yang bagus? Aku tidak melakukan apapun padahal.
"Lo langsung nurut ke gue, akhirnya Yeji agak jauh dari Yeonjun. Terus tadi cara lo ngebentak Arin, gila banget sih. Suka gue" Hyunjin tertawa sambil bertepuk tangan. Entah kenapa ia sangat senang.
Gila. Lily tidak menggubris ucapan Hyunjin, ia diam. Menunduk, menatap lantai gudang yang sedikit kotor. Ia tidak tahu harus berbuat apa, Lily ingin keluar dari sini. Ia terlalu takut.
"Lily, gue harap lo gini terus ya?" ucap Hyunjin sambil menepuk bahu Lily.
Lily terkejut saat bahunya ditepuk, ada rasa takut di hatinya. Oh ayolah Lily, Hyunjin hanya menepuk bahumu. Kenapa kamu sangat takut sekali? Ia tidak akan memakanmu. Mungkin.
Ia diam, enggan untuk menjawab pertanyaan Hyunjin. Di dalam benaknya, ia ingin sekali meminta tolong kepada Hyunjin. Tetapi, ia ragu.
"H-Hyunjin" lirih Lily yang masih bisa didengar oleh Hyunjin.
"Hm?"
Lily diam sejenak, ia menimbang-nimbang. Apakah Hyunjin akan membantunya? Atau ia malah makin mengejeknya?
"G-gue boleh m-minta tolong g-gak?" Lily masih menunduk, ia takut sekali menatap mata Hyunjin.
"Apa?" Hyunjin sebenarnya kaget saat Lily meminta tolong. Memang dia mau menolongnya? Bahkan ia tidak pernah menolong orang lain, kecuali temannya sendiri dan Yeji pastinya.
"G-gue minta tolong lindungin gue" Hyunjin semakin bingung dengan ucapan Lily. Terlalu bertele-tele.
"Kalau ngomong yang jelas!" ucap Hyunjin penuh penekanan yang membuat Lily kesusahan menelan salivanya.
Lily menghela nafas, lalu meyakinkan dirinya kalau Hyunjin akan membantunya. Meskipun itu tidak mungkin.
"Lindungin gue dari Yeji, gue takut karena dia selalu bully gue. L-lo mau gak?"
Terdengar tawaan Hyunjin yang menggelegar di seluruh gudang. Untung hanya Hyunjin. Kalau di sini ada teman-temannya, pasti mereka juga ikut tertawa.
"Hmm, mau gak ya?"
"Gini aja, kalau lo nurutin perkataan gue. Lo bakal gue lindungin, kalau lo nggak nurutin perkataan gue, yaaaa gue gak mau. Gimana?"
Apapun demi lepas dari bullyan Yeji. Tanpa pikir panjang, Lily mengangguk yakin, menyetujui tawaran Hyunjin. Ia hanya tidak ingin dibully lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hiraeth ¤TXT Yeonjun¤ √
Fanfic[END] "Enyahlah dari hadapanku, aku muak melihat wajahmu"- "M-maafkan aku"- Highest rank: [3 in hiraeth] 🏅 [7 in depressed] 🏅 [10 in tomorrowxtogether]🏅 Start: 19-08-20 End:24-11-20