Hanya sekumpulan anak muda yang sedang menikmati masa kuliah nya..
Dan bertemu satu sama lain dan menjalin hubungan
Yang terkadang berselisih paham
Dan dipenuhi canda tawa..
Akan kah salah satu mereka terlibat cinta tak terbalas??
Bisa kasi kritik d...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Winanta sedang duduk dipinggir kasur kamar kosnya, kembali meletakkan hp nya dimeja samping kasur lalu dia meraih foto yg terpajang foto nya bersama kaka dan mama papanya.. Tanpa sadar tetesan demi tetesan air mata lolos dari mata nya, dia menangis dalam diam Winanta mengigil, rasa bersalah tibatiba saja kembali merasuk tnpa permisi Dia menjatuhkan foto yg dia genggam sambil memeluk kakinya seperti anak kecil yg merengek, isakan nya kini sedikit keras, nafasnya cekat Tnpa winata sadari ada sepasang manik mata yang melihatnya dari celah pintu kamar yg dibiarkan sdkit terbuka Dan tibatiba saja pintu kamarnya diketuk namun untuk keadaan winata diluar kontrol ini tak bisa merespon apaapa selain hanyak menangis dan terus saja mengigil Bisikan rasa bersalah trus saja mengisi kepalanya
' maap gua langsung masuk, b-bboleh pinjem obeng ga?' tanya lakilaki yg baru saja membuka kamar winata lebar dn skrng berada didpn pintu Winata yg mulai sadar ada org lain yg masuk ke kamarnya, berusaha mengontrol emosinya dan menghapus air matanya dgn cpat
' obeng gmna, cari aj sndiri di bawah meja tv it..' winata mengatur napasnya agar suaranya normal tedengar ' gua briantara, kamar depan sono.. Maap keknya gua ganggu deh'balas brian seolah menyadari kedatangannya membuat winata tidak nyaman
' yaudah gua pinjem obeng ini yah, ntar klo udah kelar gua balikin ' penjelasan brian hanya di balas senyum ketir oleh sang empunya rumah.
Brian pun memutuskan segera keluar, namun dalam otaknya berpikir knp winata menangis Dan minjem obeng hanya alasan krna ingin tau kenapa win nangis, tapi ternyata dia ga punya nyali
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
