Jemputan(?)

61 10 0
                                    

Keesokan harinya setelah kedua keluarga bertemu dan makan malam bersama, ara kembali melakukan aktivitasnya seperti biasa.

"Bun, kunci mobil iiaa kemana?" Tanya ara pada bundanya

"Loh kok nyari kunci mobil bukannya langsung kedepan ibran udah nungguin" saut ibu pada ara

"Hah ibran kok jadi ibran sih bun?" Tanya gw penasaran

"Kamu ini ibran tuh udah dari tadi nungguin kamu, cepet itu ibran nunggu iiaa" kata bunda sambil sedikit berteriak karna bunda sedang ada di dapur.

" Iya iyaa iia pamit ya bun assalamualaikum". Ucap ara berpamitan

Diteras...

"Dih lo ngapain pake acara jemput jemput gw segala?" Tanya ara sewot.

"Klo gak di suruh sama iran gw juga gak mau kali, dia minta lo ke rumah nanti abis ngampus, dia tau klo lo ngerti tentang manajemen jadi dia pengen lo yang jelasin mengenai hal itu, karna itu gw jemput lo buat nyampein ini dan nganterin lo ke rmh gw dengan aman" ucap ibran panjang lebar

" Tunggu dlu lo gak lagi sakit kan? Tumben banget lo ngomong panjang kali lebar biasanya juga udah kaya keyboard rusak lo" ucap ara sambil menempelkan tanganya ke kening ibran.

"Ngadi ngadi lu ya sehat lah, udah cepet naik banyak nanya banget lo, nih helm nya" kata ibran sambil menyodorkan helm pada ara.

Ara pun memakai helm yang diberikan dan menaiki motor sport milik ibran, tak banyak perbincangan diantara mereka, tak lama mereka pun sampai dikampus dan sudah banyak pasang mata yang melihat mereka dengan berbagai tatapan dari mulai iri, sinis, seneng, dan banyk lagi.

"Lo jauh jauh deh dari gw, risih gw diliatin fans fans lo" ucap ara sinis pada ibran

" Berisik lo, udah ayo cepetan" ucap ibran sambil menggandeng tangan araa menuju ke kelas, ara masih membeku karna tanpa izin darinya ibran menggandengnya

Sesampainya dikelas semua ricuh ada yang mencie cie kan mereka, ada yang sirik karna bisa menggandeng ara ataupun digandeng ibran, dan masih banyak lagi.

"Mau kemana nihh gandengan segala mau nyebrang?" Kata savian pada mereka berdua.

"Kayanya ada yang gak mau kalah cepet nih" kata madava tak kalah memanasi keadaan dikelas

"Raa lo tuh pilih satu napa dua duanya digandeng gmna sih" canda syakira pada ara

" Ishh apaan sih kalian, lepasin ahh gara gara lo sekampus heboh gak mikir apaa nanti gmna kesel gwpphwwpp" ucap kia terhenti karna mulutnya sudah disumpel tangan ibran

"Bawel banget sih lo, apa perlu kita dengerin apa kata mereka? Lagi pula yg tau kan kita bukan mereka jadi gak usah mikirin apa kata mereka yang malah bikin lo stress sendiri" jelas ibran yang kini menduduki kursinya

" Ishhh lo ngeselin banget sih, lo enak ngomong gtu yang kena tuh gw bukan lo" ucap ara kesal pada ibran.

Tak lama ada yang menghampiri mereka lebih tepatnya pada ara " ra bisa ngomong sebentar?" Ucapnya

"Boleh mau dimna ?" Tanya ara

"Diluar aja biar enak, gw minjem aranya bentar ya" katanya pada temen temen ara.

"Jangan kelamaan evano ntar ada yang marah" saut madava dan diselingi tawa dikata terakhir nya

"Berisik lo" ucap ibran sinis pada sahabatnya itu.

* * *

"Kenapa?" Kata ara

"Lo nanti malem ada acara?" Tanya evano

Sahabatku Sahabat HidupkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang