Prepare

29 7 0
                                    

Kini keduanya telah berada dibelakang villa, semua teman temannya sudah sibuk dengan kegiatan masing masing mulai dari membakar sosis, memasang tikar dan ada yang hanya mencomot makanan itu saja.

"Akhirnya qeeun and king turun juga" ucap savian yang sedang mempersiapkan tikar itu.

"Dari mama ajaa sihh kalian bukannya bantu malah berduaan"ucap ersyan sewot.

"Gw mergokin mereka berdua dikamar"ucap madava sontak semua menghentikan aktifitas nya dan menatap kearah dua sejoli itu.

"Apa?!" Kompak keduanya.

"Ngomong aja barengan yaaa" ucap syakira sambil tertawa.

"Udah udahh mending lanjutin lagii " lerai evano yang kini masi mencomoti makanan hasil pasakan iran dan syakira.

"Kerjaan lo cuman nyomotin ini doang van?" Tanya ara sambil menghampiri kedua temannya yang masih sibuk membakar sosis.

"Yakan gw masih sakit, lagi pula bebeb gw pengertian gak ngebiarin gw banyak gerak" ucap evano.

"Lebay lo, sini gw bantu tinggal apa nih?" Ucap ara setelah melempar potongan sayur pada evano.

"Potong ini aja kakk bentar lagi juga selesai kok" ujar iran sambil memberikannya sayur sayuran.

Nampaknya malam ini malam yang indah, makan bersama menghabiskan waktu bersama semuanya terasa sangat menyenangkan disnaa canda tawa tak luput menghiasi villa ara.

________________
__________

Kini waktu menunjukan pukul 07.00 nampaknya matahari yang menerobos masuk kecelah celah jendela tak membuat gadis mungil ini terbangun dari tidurnya.

"Raaaa bangun ih kebooo, hariini anak anak cowo ngajakin keluar nihh keliling" ucap syakira yang masih bersusah payah membangun kan ara.

"Kayanya gw tau dehh siapa yang bisa buat bangun kak ara" ucap iran lalu berlalu meninggalkan kamar.

Kini iran telah bersama sang kakak, iran memanggilnya untuk membangunkan ara, dia yakin jika kakaknyalah yang mampu membangunkan ara, secara ibran kan pawangnya.

"Lo ke luar aja sya biar gw yang urus" ucap ibran.

"Awas ya lo apa apain ara abis lo sama gw" ujar syakira sambil berlalu meninggalkan mereka.

Ibran hanya terkekeh mendengarnya ternyata syakira sangat menyayangi ara.

"Heh kurcil gak mau bangun lo" ucapnya sambil menarik selimut ara.

"Cill aelah lebih indahan muka gw kali daripada mimpi lo cill"

"Bangun gak kebo ih heran"

"Bangun atau gw tidurin lo sekarang" ancam ibran

Sepertinya kalimat terakhirnya ampuh membangunkan ara, lihat saja sekarang ara sudah duduk diranjangnya walau masih memejamkan matanya.

Jujur saja dia sadar jika sedari tadi syakira membangunkannya namun nampaknya kasur itu terlalu nyaman untuk ditinggalkan.

"Cill ada bangun mata lo merem"

"Buka gakkk, gak mau liat muka tamvan gw gtu?" Ucapnya sambil mendekat kearah ara.

"Gw masih ngantuk ih" ucapnya yang hendak kembali tidur

Sahabatku Sahabat HidupkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang