villa ara

36 8 0
                                    

Ini adalah hari yang ditunggu tunggu oleh ara dan teman temannya, dimana mereka akan melangsungkan liburan untuk mengisi waktu kosong mereka.

"Masih jam 05.30 nih gw langsung ke rumah ibran aja kali yaa? Gw juga udah siap gini" ucapnya bermonolog

Tanpa berfikir lama ara pun langsung kegarasi untuk membawa mobilnya menuju rumah ibran, yaa seperti yang kalian tau tepat dihariini ayah dan bundanya ara juga pergi ke bandung jadi jangan heran kalo ara langsung pergi dari rumah tanpa pamit.

Setelah memasuki pekarangan rumah ibran, ara langsung masuk dan bertemu dengan kedua orang tua ibran.

"Assalamualaikum..." Ucap araa

"Waalaikumsalam, eh ara sini sayang masuk" ucap ibu ibran

"Emm bu ibran sama iran udah siap?" Tanyanya

"Kayanya belum deh kamu keatas aja bangunin mereka ibu mau siapin dlu sarapan" ucap bu amira dan berlalu menuju dapur.

Arapun menaiki tangga dan berhenti disalah satu pintu berwarna putih, tanpa basa basi ara pun langsung masuk dan benar saja ibran masih tertidur pulas dengan selimut yang dia tutupi sampai ke mukanya tampannya itu.

"Brannn ibrannn aiii ibrann ibrannnn" ucap ara berulang kali sambil menguyek uyek tubuh kekar ibran.

"Ihh ibran bangunnn buruan siap siapp kebo banget sihhh brannn" ucapnya sedikit berteriak sambil menarik selimut milik ibran.

Bukannya bangun ibran malah menarik tangan ara dan memeluk tubuh mungil ara.

"Emmphh" erangnya yang masih memeluk ara dan tangan gagahnya mulus berdiam diperut kecil ara

"Ihh ibran lepasinnn Muhammad raibran Mahendra isshhh" ucap ara sambil berusaha melepaskan tangan ibran yang masih bertengker ditubuhnya.

Tak ada respon dari ibran ara pun tersenyum jahil, terlintas ide pintar dalam otaknya itu untuk menjahili sahabat tengilnya.

"Ehh papah liat nih pah ibran meluk meluk" adu ara seolah olah ada papah ibran di ambang pintu

Ibranpun langsung melepaskan tangannya dan terbangun.

"Eh gak pah gakk benaran deh pah" ucap ibran panik

"Hahhaahahah ngakak lo, dibangunin susahh sihh pake acara modus segala lagi" tawa ara pecah saat melihat kepanikan dimuka ibran, ternyata ibran takut terhadap papahnya.

"Yaelah lo nyebelin banget sih pake ngerjain gw segala" ucapnya lesu

"Buruannn mandiii kita kan mauu liburann brann buruan ihhh" rengek ara pada ibran

"Morning kiss dlu" goda ibran pada ara

"Gila lo ya gw bilangin bapak lo baru tau rasa lo" ucap ara sambill memukul muka ibran dengan bantal

"Ihh raa sakitt iya iyaa bangun jangan adu papah elah" ucap ibran lalu bangkit kekamar mandi

"Punya sahabat otaknya kok setengah ya, badan aja berotot dibilangin papah ciut" guman ara pelan namun masih terdengar

"Gw gak budeg ya ra" ucap ibran yang kini sudah dikamar mandi ara yang mendengar pun hanya bisa tertawa dan keluar untuk membangunkan iran.

* * *

Hampir 20 menit ara membantu ibu ibran didapur dan selama itu pula adik kakak itu bersiap, kini keduanya sudah berada dimeja makan.

Ara sangat telaten saat dia menuangkan makanan kepiring ibran.

"Calon mantu idaman ya bu" ucap pak mahendra terhadap istrinya yang sedang berjalan menghampiri meja makan

"Iya yah pahh tadi juga ara bantuin ibu didapur buat masak dan ini kebanyakan hasil pasakan ara" ucap bu amira yang kini telah duduk dimeja makan

Sahabatku Sahabat HidupkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang