Bersama

46 7 0
                                    

Keesokan harinya...

"Assalamualaikum.." ucap pria disebrang pintu

"Waalaikumsalam, ehh nak ibran sini masukk" ucap namira

"Bun iiaa nya adaa?" Ucap ibran pada bundanya ara

"Adaa keatas aja pasti dia masih tidur bran, sekalian bangunin buat sarapan" titah bunda pada ibran.

Ibran pun mengangguk dan menaiki tangga rumah mewah itu, setelah dirasa dia berada di depan pintu yang tepat diapun membukanya dan benar saja gadis mungil itu masih tertidur pulas sambil memeluk gulingnya.

"Cilll bangunnn dah siang kebo banget jam segini masih tidur" ucap ibran yang menyolek nyolek pipi ara

"5 jam lagi bunn" ucapnya sambil menutupi wajahnya dengan selimut.

"Lah buset orang mah 5 menitan ini 5 jam ngelunjak emang ni bocah" ucap ibran sambil terkekeh kecil.

"Iiaa ihh bangun napaa bangun gakkk" lanjutnya lagi sambill mengoyakan tubuh ara agar terbangun

" Emhhh apaan sih sejak kapan bunda suaranya kek cowo, ibrann! Lo ngapain disini?" Ucapnyaa terkejut saat mendapati ibran yang sudah ada dihadapannya

"Bangunin lo lahh cepetan mandii sarapan kita kan mau cari baju from" ucapnya.

"Gak mau ah males mandi gw dingin lagian ini masih jam 6.30 lo gak ada kerjaan benget sih bangunin gw jam segitu" ucapnya kesal dan ingin kembali tidur

Sebelum ara melakukan aksinya ibran menarik tangan araa hingga dia kembali keposisi semula bahkan sekarang  mereka muka mereka saling berhadapan dan sangat dekat.

"Mandi atau gw yang mandiin" ucap ibran lembut deselingi seringai jahillnya.

Ara yang mendengar itupun langsung melepas genggaman tangan ibran dan berlari ke kamar mandi

"Dimintain mandi aja susah banget gimna dimintain yang lain" guman ibran pelan namun bisa didengar ara

"Gw denger ya Muhammad Raibran Mahendra" ucap ara kesal dibalik pintu kamar mandinya.

Ibran yang mendengar pun hanya terkekeh, itu sudah jadi kebiasaan ara jika kekesalannya sudah mencapai puncak dia akan menyebutkan nama orang itu dengan selengkap lengkapnya.

Tak butuh waktu lamaa ara mandi dia sudah selesai dan menggunakan dress kuning selutut dengan jaket crop berwarna pink dan tidak lupa rambut yang ia gerai.

Arapun segera turun dan mendapati pemandangan indahh di meja makan, bunda, ayah dan ibran tentunya mereka terlihat dekat tertawa bersama penuh dan kebahagiaan, ara yang melihat itupun langsung menghampiri mereka.

"Pagi Ayah bundaa seru banget ngomongin apaan sih?" ucapnya sambil mengecup kedua pipi orang tuanya itu.

"Baru turun kamu iiaa klo ibran gak bangunin gak tau dehh" canda ayahnya pada ara.

"Iya kamu inii, tapi kok bisa ibran bangunin kamu cepet gtu biasanya bunda sampe bulak balik kamarmu" kata bunda sambil menyediakan makanan ke meja makan

"Bunda gak tau aja ibran banguninnya sambil ngancem" batin ara ngedumel

"Iya dong bun ibran punya triknya" ucapnya sambil menaik turunkan alisnya kepada ara

"Gila lo" bisik ara pada ibran.

"Kamu ini ada ada ajaa, makan keburu dingin lauknya" ucap bunda pada mereka.

Mereka pun menyantap makanan yang sudah dihindangkan bunda ara, hampir 15 menit mereka menghabiskan waktu dimeja makan setelah makan mereka lanjutkan dengan perbincangan kecil, mereka terlihat seperti keluarga bahagia.

Sahabatku Sahabat HidupkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang