Pelangi yang hilang

7 4 0
                                    

Seseorang yang hadir di dalam hidup kita terkadang ada yang membuat terluka tapi ada juga yang membuat bahagia. Apalagi memiliki keluarga bahagia dan lengkap dengan saudara.

Seperti keluarga Laasya yang senantiasa selalu rukun ,damai bahkan tak pernah ada kata sedih dalam keluarga mereka. Laasya sangat bersyukur sekali di berikan anugerah Tuhan yang tak terhingga punya orantua yang senantiasa selalu mendukungnya bahkan impiannya. Dia bertekad kuat untuk membahagiakan keluarganya dan sosok adik (Rassya) menjadi penyemangat bagi hidupnya.

Satu- satunya saudara yang ia punya.
Laasya kadang berharap bahwa hidupnya ingin seperti yang ia karang berakhir dengan bahagia dan menjadi sutradara. Tapi ini adalah kehidupan nyata bukan sebuah angan atau imajinasi semata .dimana hidup di luar sana yang nyata lebih sulit menjalani daripada berimajinansi sesuai kenginan diri.

Raasya adiknya selalu menjadi penyemangat dalam hidupnya, yang membuatnya selalu tersenyum meskipun sedang bersedih. Bahkan dia selalu berdoa kepada Tuhan agar Raasya selalu diberikan kesehatan dan umur panjang. Dia pun berusaha tersenyum saat adiknya menangis dan selalu tegar saat adiknya merasakan sakit.

Sakit yang diderita adiknya memang cukup parah  hingga membuatnya terkadang frustasi dengan takdir Tuhan yang diberikan , namun ia berusaha tegar didepan adiknya .harus menyembunyikan semua kesedihan dari adiknya.

***

Saat itu Laasya berada di sekolah mendapatkan berita yang buruk dari rumah tentang adiknya tetapi pada saat itu Laasya yang seorang OSIS bersama beberapa anggota lainnya sedang ditugaskan untuk ikut kegiatan amal untuk sekolahannya. Dan Nadira nampak kebingungan mencari Laasya tidak mengetahui keberadaannya.

" Kia, lo liat Laasya nggak kok gue nyari nggak nemu- nemu di perpus juga udah"tanya Nadira pada Azkia.

" Nggak tau gue, mungkin dia lagi keluar sekolah" jawab Azkia dengan cuek dan nampak murung.

" lo kenapa sih Kia, kok nggak peduli sama Laasya gitu ini ada kabar penting dari ibunya Laasya, udah gue hubungi tapi hpnya nggak aktif "Nadira semakin khawatir.

" Duhh, gue bingung banget ini .temenin gue Kia nyari Laasya sampe ketemu"ajak Nadira.

" Maaf gue nggak bisa, gue mau izin pulang buru- buru" ucap Azkia terburu-buru pulang menggendong tasnya.

"Lo mau kemana, ihh Kia bikin sebel aja malah ditinggal pergi gue"
Tepatnya di depan pintu kelas Nadira bertemu dengan Veno dan Daffin dan segera meminta bantuan mereka untuk mencari Laasya.

"Eh lo disini Ven, Fin. Gue mau minta tolong dong cariin Laasya dia kemana ya?"

"Laasya bukannya pergi keluar ada tugas dari OSIS ya" ucap Daffin yang mengetahui keberadaan Laasya.

"Waduh , dia lagi keluar udah hp nya nggak bisa dihubungi terus gimana ini" ucap Nadira semakin panik.

"Tenang Nad, emangnya ada apa kok panik gini nyari Laasya" tanya Veno

" Ini gue baru aja dapet kabar dari rumah Laasya katanya adiknya si Raasya lagi dirumah sakit dan Laasya disuruh ke rumah sakit sekarang " jelas Nadira.

" Ya ampun, gue harus nyusul Laasya keluar kayaknya"ucap Daffin bergegas pergi tanpa berpikir panjang.

Nadira dan Veno yang ada disana tidak bisa berbuat apa- apa selain menunggu Laasya dan Daffin kembali.

***

Beberapa jam kemudian Nadira mendapatkan pesan dari Daffin yang menyusul Laasya, memberitahukan bahwa Laasya sudah langsung ke rumah sakit menyusul adiknya.
Sesampainya di rumah sakit terlihat ibunya Laasya duduk di depan ruang dia terlihat panik dan menangis,kemudian Laasya bertanya apa yang sebenarnya terjadi pada adiknya Raasya.

Sejuta Luka LaasyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang