Mohon divote! :))
----
Diam-diam Axel mengikuti mobil Rama. Dia ingin tau dimana Jessica akan dibawa.
Axel (pOV)
"Maafin gue jes" Frustasi Axel memukul stirnyaa
"Gue gak tau bisa maafin diri gue atau ngga. Kalo lo kenapa-kenapa"
Axel maaih terus melajukan mobilnya mengikuti mobil Rama.
Tak lama mobil lama berhenti di salah satu rumah sakit.. Axel memarkirkan mobilnya dengan cepat..
Rama (pOV)
Gue gak tau apa yg dilakuin Axel. Padahal ini anak dia jugaa.. Aku langsung mengantarkan adek gue ke UGD
"Shitt!!! Brengsek!" Teriak gue
"Sudah Ram.. berdoa saja" Rahma menenangkan aku. Rahma selalu memenangkan ku.
Axel liat dari jauh Rama mondar mandir di depan ruang UGD. Dan Axel yakin Jessica di dalem. Dengan ragu Axel hampiri Rama..
"Ram" ujar Axel
Rama menoleh.
Axel liat dari tatapan mata Rama. Rama menyimpan dendam ke Axel. Rama dekatin Axel dan BUGH! Rama mukul wajah Axel lagi.
Axel tersungkur di lantai dengan sudut bibir yang berdarah.
"Brengs*k loe. Apa yang loe lakuin sama adek gue? Ha?”
Emosi Rama memukul Axel benar-benar memuncak. Axel hanya bungkam, menunduk dan menyentuh bibirnya yang terluka.
"Kalau loe berani berbuat, harusnya loe berani bertanggung jawab. Loe itu bajing*n, loe benar-benar bajing*n. Kalau terjadi sesuatu sama adek gue, gue akan bunuh loe pakai tangan gue sendiri. Ingat itu.”
Rama mencengkram erat kerah baju Axel
"Ram ini rumah sakit, nanti kalau lo buat keributan, yang ada lo bisa diusir.” Ujar Rahma yang mencoba menenangkan Rama dan menyentuh tangan Rama agar melepas cengkramannya pada Axel. Namun Rama menepisnya, Rahma hanya menggeleng.
"Gue gak akan biarin loe hidup kalau sampai gue harus kehilangan adek gue. Loe tau Xel, gue gak punya siapa-siapa lagi selain dia. Loe taukan, Cuma dia yang buat gue bertahan sampai sekarang. Cuma dia yang selalu jadi motivasi buat gue tetap hidup setelah gue kehilangan nyokap bokap. Loe tau itu kan brengsek!” Rama mencengkram erat kerah baju Axel, dan kini suaranya bergetar, bahkan air mata Rama menetes.
“Gue bertahan karena dia, dan gue jalani semua sisa hidup gue karena dia. Gue gak punya siapa-siapa selain dia xel. Sejak nyokap bokap meninggal, dia yang buat gue bertahan sampai sejauh ini, dia yang buat gue tegar untuk menerima setiap kenyataan hidup, padahal gue tau, dia gak setegar itu xel! Dan sampai gue nemuin dia ke loe, dan lo minta dia sama gue, loe rampas dia dari gue, gue sakit xel sakittt. Tapi dia selalu rela berkorban buat gue. Gue percayain dia sama loe, tapi apa yang loe lakuin? Apa?? Apa ini balasan loe ke gue selama ini? Ini balasan yang gue dapat dari hasil kerja keras gue membantu berkembangnya perusahaan-perusahaan keluarga loe? Apa ini balasannya xel??” Rama benar-benar tidak dapat menahan emosinya. Axel hanya menundukkan kepala, mendengarkan kalimat demi kalimat yang terlontar dari mulut Rama. Axel benar-benar bungkam. Bahkan dia tidak berani menatap Rama.
"Gue.. gue minta maaf ram” Jawab Axel. Rama menahan emosinya, lihatlah, tangannya pun sudah mengepal.
“Maaf?? Apa maaf bisa bikin dia baik-baik aja didalam sana? Apa kata maaf bisa bikin rasa sakit yang dirasakan dia itu hilang?” Tanya lirih Rama. Axel menunduk, semakin tertunduk dalam.
KAMU SEDANG MEMBACA
FIRST NIGHT♥
RandomAku, Jessica Anastasia gadis 17th. Orang tua ku tidak mampu mebiayai sekolah ku dan kakak lelaki ku. Kaka ku bernama Rama Saputra, kakak ku ikut banting tulang dalam membiayai sekolah ku dan biaya hidup sehari-hari. Semula hidup ku biasa saja ketika...