f

218 47 23
                                    

Yeji pikir, perasaan Seungmin benar-benar telah usai untuknya. Seungmin telah nyaman dengan salah satu temannya bernama Wang Yiren karena belakangan ini mereka semakin dekat.

Tidak tahukah Yiren tentang hubungannya dengan Seungmin? Ah, benar. Mereka sudah memutuskan hubungan serta gadisnya yang meninggalkan dunia begitu saja. Tapi setidaknya gadis itu tahu kemungkinan Seungmin belum melupakan mantannya terlebih keduanya putus bukan karena hilangnya perasaan cinta. Harusnya Yiren tahu itu.

Ini membuat Yeji geram yang seketika melupakan niatnya berada di dunia sebagai makhluk yang berbeda dan samar. Tanpa tahu kemarahan itu akan berdampak pada dirinya sendiri, entah akan berubah menjadi arwah jahat atau lenyap tiba-tiba.

Hari ini kelas yang dipenuhi murid tak berakhlak namun masih ber-otak baru saja selesai jam pelajaran olahraga. Karena olahraganya bertepatan di hari piket Seungmin, ia berkewajiban mengembalikan peralatan seperti bola kasti, stik pemukul, serta karpet kecil yang berperan sebagai base. Kurang ajar sekali teman-temannya yang piket hari ini langsung kabur berbondong-bondong menuju ruang ganti, melupakan kewajibannya dan lebih mengutamakan perutnya.

"Gue sumpahin kalian balik dari kantin lemak perutnya berlipat-lipat!" katanya yang masih berusaha membawa semua peralatan dalam sekali angkat.

Di dalam ruang ganti siswi, para gadis berebut posisi di depan cermin untuk mengindahkan kembali wajah mereka yang sempat layu karena olahraga yang terkena sinar matahari serta keringat.

Semua telah bersiap untuk keluar, tidak dengan Yiren. Gadis itu masih merapikan rambutnya, belum sempat melipat baju olahraga.

"Ren, gue tinggal nih kalo masih lama," ujar Aisha sebagai teman dekatnya.

"Tinggal aja gak masalah. Gue juga mau beresin tempat ini." Yiren memang memiliki kepribadian yang rapi dan teratur. Tak heran jika gadis Wang dengan pemuda Kim selalu bekerja sama membereskan kelas. Membayangkan bagaimana jika keduanya tinggal bersama, pasti rumahnya sangat sangat rapi.

Hanya membayangkan kok, bukan kenyataan. Aku masih Seungji stan.

Kala Yiren melipat bajunya, terdengar suara ketukan dari atas sana. Padahal atasannya itu beton yang menjadi lantai dua, tepatnya ruang penyimpanan segala peralatan sekolah yang layak pakai.

Suara itu terus terdengar semakin keras ketika dirinya merapihkan beberapa meja yang berantakan. Siapa yang masuk ke dalam gudang lantai dua? Jarang sekali seseorang memasukinya, kalaupun masuk hanya sebentar untuk mengambil beberapa barang di dalamnya.

Brukk!

"Akh!" tubuh mungil gadis itu tertimpa rak kosong di belakangnya. Yiren berusaha bergeser namun nihil. Seluruh tubuhnya tertindas rak, tangannya berusaha menggeser namun tidak kuat. Sial sekali raknya berbahan baku kayu jati.

Seungmin selesai memasukkan peralatan olahraga ke gudang lantai dasar hendak menuju kantin untuk mengisi perutnya yang dari tadi demo meminta makan. Ia melewati ruang ganti siswi, telinganya mendengar samar rintihan di dalam sana. Awalnya Seungmin tak menghiraukan itu, tapi suara meminta pertolongan membuatnya ingin mengecek tapi dia putra. Mana bisa dia mengintip ruang ganti putri?!

Tapi menolong lebih utama tanpa memandang bulu. Tangannya menggoyangkan kenop pintu berkali-kali tapi pintu tak kunjung terbuka. Sial, terkunci.

"Sung, sini!" kebetulan Jisung lewat dengan tangan penuh gorengan dan es jeruk kantin yang menggoda.

"Bantuin dobrak pintunya, ya?"

Jisung melihat papan kecil di atas pintu, "Ini tempat cewek, lo mau omes hah?!" tanyanya tidak santai dengan mulut penuh gorengan.

EX -Seungmin🅇YejiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang