#12

10 3 0
                                    

Disclaimer

Cerita ini dibuat secara fiktif. Tidak ada sangkut paut dengan dunia luar. Tolong untuk tidak membawa karakter cerita ini ke dalam dunia nyata. Kesamaan nama, tokoh, tempat, adalah hal yang wajar dan tentu nya tidak ada sangkut paut dari pihak manapun.

...


Setelah pertarungan yang panjang, akhirnya Chris yang lumayan tertarik dengan kata 'Kesepakatan' itu mulai memberhentikan kawan-kawan nya untuk melawan Black Intel.

"Mari semuanya datang kerumahku, aku akan meminjamkan tempat untuk kalian semua." Tuan Guru mendahului mereka seraya menunjukkan jalan di tengah semak belukar itu.

White Intel dan Black Intel duduk terpisah ruang, lebih tepatnya mereka tidak mau bersandingan.

Bibi Rah memberikan mereka beberapa cemilan, minuman dan kotak-kotak p3k.

Bram dan Chris masuk ke sebuah ruangan dan mereka pun ber negosiasi.

"Jadi, apa penawaran yang ingin kau tawarkan kepadaku?" Chris tanpa basa-basi membuka pembicaraan menghapus darah yang ada di wajahnya dan mengambil sembarang kain yang ada di ruangan itu untuk menyeka darah yang mengucur di punggung pergelangan tangan.

"Kau ingin harta dari Black Market, bukan?" Bram dengan sayatan di perut darah segar masih mengalir di baju nya itu menatap Chris sembari menyeringai-seperti tidak ada rasa sakit yang mengguncang tubuh Bram sama sekali.

"Apa maksudmu? kau menawarkanku harta dari bos mu sendiri? omong kosong apa ini?" Chris tak mengerti.

"Hei, kawan. Ah, sulit sekali menjadi serigala berbulu domba di tengah keluarga itu." Bram mengusap kepala nya.

"Aku tidak mau terus berada di bawah perintah Keluarga Ferdinan maka dari itu aku sedang merencanakan sesuatu, tetapi aku membutuhkan sekutu lebih banyak. Mari kita lawan keluarga itu. Aku akan memberikan separuh dari harta yang kita rebut." Bram menawarkan.

Chris diam menatap Bram sembari berpikir, ia terlihat ragu dengan tawaran Bram.

"Hei, apakah dengan membawa pulang Nona itu kau akan mendapatkan harta Keluarga Ferdinan? Presiden baru itu aku yakin tidak bisa membayar kalian karena ia sudah tidak memiliki harta, bukan? Dan ia tidak menjamin kau mendapatkan harta Keluarga Ferdinan, kau hanya diberi challenge secara cuma-cuma dan kau bukan lawan dari Keluarga Ferdinan, mereka sulit dikalahkan dengan satu intel saja." Bram kembali menjelaskan.

Chris hanya menggigit bibit sembari berpikir keras, Bram bukan orang yang bisa ia percaya, 50% pun jaminan tidak ada apalagi 100%.

"Baiklah, silahkan kau bawa pulang Nona itu. Setelah kau bawa pulang, kau tak mendapatkan apapun, heh? Rugi sudah perjalanan kalian mengikuti kami." Bram terkekeh seraya beringsut bangun dari bangku.

"Tunggu--" Chris membuka suara.

"Aku akan menerima tawaranmu, tetapi separuh harta dari Keluarga Ferdinan belum cukup." Lanjut Chris.

"Baik, sebutkan semua nya. Akan kukabulkan." Bram kembali duduk menatap lawan bicara nya.

"Aku ingin menguasai Biological Weapons aset milik Keluarga Ferdinan," Chris tersenyum.

TARGETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang