19. Harus bagaimana? ✨

458 137 17
                                    

Can you give me a comment, please?


Happy reading~





Ekspresi terkejut kini terpampang jelas di raut Taehyun. Matanya benar-benar tidak percaya melihat sang calon pemimpin—Beomgyu—membawa matenya ke pack tanpa di duga-duga.

"Taehyun, menyingkir dari jalan ku." Usir Beomgyu begitu tegas.

Bagaimana ya... Taehyun itu menghalau jalan masuknya, jadi dia kesal sendiri.

"Aku butuh penjelasan."

"Nanti saja."

"Tidak, harus sekarang!"

Beomgyu memutar matanya malas. "Ck, apa yang ingin aku jelaskan hu?"

"Itu, kenapa hyung membawa mate mu ke sini?"

"Untuk mengenalinya pada orang tua ku, apa lagi?"

"Tiba-tiba begini? Astaga, hyung... kau itu belum ada membahas tentang mate kepada orang tua mu. Jika tiba-tiba langsung begini, mereka akan kaget."

"Malah menurut ku lebih baik langsung dikenalakan."

"Ya... tapi lihat dulu kondisinya sekarang! Dia dari pack musuh, kalau hyung langsung membawanya kesini, mungkin akan mengundang keributan!"

Beomgyu berdecak, menatap tajam Taehyun. Dia tidak suka dengan sikap Taehyun yang meninggikan nada bicaranya.

"Taehyun benar,"

Beomgyu lantas menoleh. Menatap Haeri tak percaya.

"Taehyun benar, Gyu. Seharusnya kau bahas dulu pelan-pelan dengan orang tua mu, baru membawa aku kesini."

Beomgyu menghela nafas panjang. "Tapi kau sudah disini, sia-sia saja kau datang kalau begitu." ucapnya pelan.

"Tak apa, aku tak masalah."

Untuk kesekian kalinya, Beomgyu membuang nafas panjang. Ia pun mengangguk kecil, "Baiklah, kita—"

"Beomgyu?"

Suara itu membuat ketiganya menoleh, di belakang Taehyun—datang seorang wanita bergaun merah darah berjalan anggun ke arah mereka. Dia adalah luna.

Taehyun yang menangkap figur sang luna pack, kini membungkuk hormat dan sedikit menyingkir ke sisi kanannya.

"Kenapa tidak masuk, nak?" Tanya sang luna pack atau lebih tepatnya ibunda Beomgyu, Choi Hayan.

"Oh siapa gadis manis ini?" Hayan memperhatikan gadis yang berdiri di samping Beomgyu dari atas sampai ke bawah.

Cara memperhatikan sang luna tak biasa, seperti ingin mencabik-cabik muka Haeri. Begitulah yang Haeri baca dari ekspresi wajah wanita itu.

"Beomgyu," Hayan memanggil nama anaknya dengan suara rendah. Sedangkan yang dipanggil terteguk, bahkan sekarang tertunduk takut.

"ibu butuh penjelasan mu."

"I-iya, Bu. Akan ku jelaskan."

Hayan mengangguk. Kemudian yang tadinya berwajah sanggar, kini menampakkan senyum manis. "Gadis manis, ayo masuk." Dan Hayan pun berjalan lebih dulu, disusul Taehyun di belakangnya.

Haeri juga mengikuti sang luna, namun baru selangkah, ia berhenti. Haeri berbalik dan mendapati Beomgyu yang masih diam di tempatnya. Terlihat pemuda itu sedang bergulat dengan pikirannya, sepertinya dia agak gugup untuk menghadapi kedua orangtuanya.

"Hey Beomgyu," Haeri menyambar tangan Beomgyu tanpa izin, membuat laki-laki itu mendongak dan menatapnya bingung.

"jangan gugup begitu."

Don't LikeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang