29. Fakta baru ✨

439 106 6
                                    

Mungkin hari ini akan dinobatkan hari menjadi bodoh. Ya... untuk Haeri sendiri. Pasalnya semenjak kemarin malam-saat penobatan Beomgyu sebagai pemimpin pack-Haeri dihantam begitu banyak pertanyaan dikepalanya yang tidak terjawab satu pun, membuat dirinya seperti orang bodoh yang tidak tahu apa-apa.

Ini semua muncul dari satu kata.

Kutukan

Sebenarnya apa maksud yang Beomgyu katakan kemarin?

"Noona,"

Itu Kai yang memanggil. Anak itu sedang berdiri di pintu kamarnya sambil berkaca pinggang.

"Ck, penganggu." Haeri merebahkan dirinya tanpa mau meladeni kedatang anak berkulit susu itu.

"Hey, kau dipanggil ayah ke bawah."

"Bilang padanya aku sedang sakit."

"Jangan beralasan, mana ada orang sakit bisa makan lebih dari dua mangkuk sup daging."

Lagi, Haeri berdecak kesal. Hueningkai ini! Masih saja mengungkit kejadian tadi pagi.

"Cepatlah bangkit."

Mau tak mau Haeri menurut daripada Kai ngomel terus menerus.

"Memangnya ada alasan apa paman memanggil?" Tanya Haeri setelah keluar dari kamarnya.

"Mana ku tahu, tanya sendiri."

Sabar, sabar. Jawaban menyebalkan seperti itu masih dapat Haeri toleransi.

"Ayah menunggu diruang tamu." Kai memberitahu, kemudian ia pergi kearah berlawanan.

"Kau mau kemana? Kau tidak mau menemaniku?"

"Aku ada urusan, lagi pula noona itu bukan anak kecil lagi yang harus ditemani." Katanya sambil melambai-lambaikan tangan.

Wah, wah. Makin hari anak ini makin menyebalkan saja, rasanya mau Haeri lempar Kai dari atap rumah.

Oke, lupakan.

Haeri menuruni anak tangga-menuju ruang tengah yang ternyata memang ada pamannya sedang menikmati secangkir kopi.

Sepertinya paman sedang menikmati waktu santainya. Rasanya tidak enak menganggu, apa dia kabur saja? Lagi pun Haeri itu takut bicara berdua dengan pamannya. Biasanya kalau membicarakan sesuatu ada Kai menjadi orang ketiga, tapi kali ini.

"Oh Haeri, kemarilah."

Pamannya-Herk-menyadari keberadaannya. Terpaksa rencana untuk kaburnya diurungkan.

"Kenapa paman memanggil ku?" Katanya. Duduk di samping Herk, pamannya.

Herk meletakkan cangkir kopinya, menatap anak kakaknya itu penuh. "Semalam kau pergi kemana?"

Haeri terdiam beberapa saat, kemudian menjawab, "Aku sudah bilang pada paman, aku pergi ketempat teman ku."

"Begitu... terus, apa maksud dari rumor di perbatasan itu?"

Haeri mendengarnya terkejut bercampur bingung. Rumor apa yang di maksud?

"Rumor tentang omega Viola moon pack menjadi seorang luna di Blue moon."

"A-apa?" Haeri terkejut bukan main.

Apa yang ia dengar tidak salah, kan? Oh goddess ... Haeri tidak bisa berkomentar kalau begini.

"Bisa kau jelaskan kebenarannya, Jang Haeri?"

Mendengar pamannya menyebut nama lengkapnya membuat Haeri terteguk. Ini tandanya alpha itu sedang marah.

Don't LikeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang