08. Salah✨

540 149 29
                                    

Diam adalah hal yang ia lakukan selama dua jam lebih. Pikirannya melayang-layang bersama dengan rasa khawatirnya.

Matenya...

Dia lupa siapa namanya, yang jelas dialah sumber kecemasannya sekarang.

Kemarin, tepatnya semalam. Dimana ia dengan matenya dikepung oleh rogue dari hutan Red Moon pack, ada satu rogue yang ingin menerkam dirinya. Dia pikir itu akan menjadi akhirnya saat rogue itu mulai melompat ke arahnya, namun ternyata matenya yang diterkam.

Matenya melindungi dirinya yang hampir digigit. Dia memang bersyukur tidak terkena gigitan rogue gila itu, tapi tidak untuk pemuda bermata hijau laut itu—laki-laki itu terkena gigitan rogue.

"Haeri!"

Ia tersentak kaget karena gadis yang ada di sampingnya—Shin Yunhee temannya dari sekolah menengah atas—berteriak memanggilnya.

"Kau mengagetkan ku saja." Ucap Haeri agak kesal.

"Aku dari tadi memanggil mu, tapi kau tak menyahut."

Haeri memutar matanya jengah, ia pun kembali melanjutkan kegiatan mengetik tugasnya yang sempat tertunda.

"Tidak biasanya kau sendiri, biasanya dengan Yeonjun. Apa kalian berkelahi lagi?" Tanya Yunhee.

"Tidak, dia hari ini absen."

"Kenapa?

Haeri menggeleng pelan. "Aku tidak tahu alasannya apa."

"Heol, bisa-bisanya keadaan pacar sendiri tidak tahu."

Haeri menggidik bahu, seakan tak peduli. Dia tidak terlalu memikirkan Yeonjun, saat ini yang ia pikirkan hanya tentang matenya.

"Kalian benar-benar sepasang kekasih yang aneh." Ejek Yunhee.

Haeri mengendus kesal, menatap Yunhee yang ada di seberangnya dengan tajam.

Niatnya ingin mengusir, namun ia urungkan kala matanya melihat presensi sosok Choi Soobin sedang memasuki daerah kantin.

"Soobin!" Panggilnya, melambai-lambai kepada laki-laki itu untuk mendekat.

Soobin yang melihatnya langsung menghampiri gadis itu dengan wajah datarnya.

"Ada apa?" Ucap pemuda itu saat tepat di hadapan Haeri.

"Aku ingin bertanya pada mu."

"Mau tanya apa? Apa tentang Yeonjun hyung?"

"Bukan Yeonjun, aku mau tanya tentang teman mu."

Dahi Soobin mengerut, jelas tidak mengerti siapa yang Haeri maksud.

"Anak yang kau bopong bersama laki-laki bersurai merah semalam."

Ah... adik tingkatnya itu yang ia bantu bawa pulang.

Semalam Haeri membawa matenya yang sudah setengah sadar ke istana sendiri. Beruntungnya pada saat itu Haeri bertemu dengan Soobin yang sedang berdiri sendirian di samping istana. Soobin membantu Haeri dan juga langsung menelepon temannya yang lain untuk membantu.

"Maksud mu Beomgyu?" Tanya Soobin untuk memastikan.

"Iya, pokoknya yang bermata hijau. Bagaimana keadaannya? Apa dia baik-baik saja? Dia sudah sadar?"

Alis Soobin tertaut. Ini kenapa Haeri begitu panik menanyakan keadaan Beomgyu? Padahal mereka berdua tidak memiliki hubungan seperti teman atau semacamnya. Ya... setahunya.

"Dia masih belum sadar." Begitulah jawaban Soobin dari banyaknya pertanyaan.

"Begitu," Ucap Haeri.

Haeri menunduk dalam, wajahnya berubah murung. Soobin benar-benar heran kenapa Haeri jadi begitu hanya karena Choi Beomgyu.

Don't LikeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang