15. I'm Fine ✨

525 142 5
                                    

Huaa aku gak sadar udah hilang seminggu :")


Happy reading




"Dasar sinting." Umpatan si bungsu Choi lontarkan untuk kakaknya, Yeonjun.

Sedangkan pemuda berambut neon itu tak terlalu menggubris, dia sibuk dengan pikirannya. Yeonjun mengacak-acak rambutnya frustasi, membuang nafas berat, dan kemudian menyeder punggung pada sofa.

"Hyung, kalau kau sudah gila, pergi ke rumah sakit sana." Dan yang terjadi, Soobin mendapatkan tatapan tajam dari sang kakak.

"Diam kau, sialan!" Bentak Yeonjun sampai suaranya menggema di ruangan tamu mansion pack tersebut.

"Aku tidak mau diam karena kau sudah kelewatan! Bisa-bisanya hyung memukul habis Beomgyu di tempat umum!" Soobin tak kalah membentak karena dia sudah kelewatan emosi.

Tadi siang kakaknya ini memukul Beomgyu di gedung utama kampus. Saat itu Hueningkai yang melihat kejadian langsung memisahkan mereka, tapi sayang, dia malah terkena pukulan pula dari Yeonjun yang sudah sangat mengamuk. Makanya anak itu menelepon Soobin untuk memisahkan dua sejoli itu.

Cukup sulit memisahkan mereka, Yeonjun terlalu emosi, sedangkan Beomgyu hanya diam tanpa perlawanan. Namun, keadaan langsung berputar balik saat Beomgyu membalaskan pukulan.

Beomgyu menendang kuat perut Yeonjun, membuat yang tua tersungkur dan kemudian, Beomgyu yang tak memberi cela, langsung memukul wajah Yeonjun.

Saat itu Beomgyu sangat mengerikan, matanya telah berubah menjadi biru langit yang penuh emosi. Untungnya sebelum terjadi hal yang lebih serius, Kai langsung singap menahan Beomgyu dan pada saat itu, Soobin langsung membawa pergi kakaknya.

Sungguh perkelahian yang tak terduga, di tambah lagi alasan yang membuat mereka menjadi berkelahi hebat.

"Hanya karena dia dekat dengan Haeri kau begitu? Bodoh! Harusnya kau sadar diri, dia itu matenya Haeri."

"Diam! Aku bilang diam ya diam!"—Yeonjun bangkit berdiri, menatap tajam Soobin yang juga menatapnya—"Apa peduli ku kalau mereka adalah pasangan mate? Tidak ada! Dengar ya, aku tidak mau gadis yang ku suka di ambil orang lain!"

Soobin tertawa hambar. "Suka kata mu? Menggelikan. Kau saja suka menyakiti perasaannya, apa itu dibilang suka?"

Yeonjun menggeram, mengepal kuat tangannya saking emosinya dan siap melayangkan pukulan.

Sedangkan Soobin, dia masih tak ada takutnya dan tetap melontarkan kalimat pedasnya.

"Seharusnya kau berpikir jauh, kau juga akan menemukan mate suatu saat nanti. Apa kau mau menelantarkan mate mu nanti? Apa kau akan menentang Moon Goddess juga? Haha kalau iya, kau sinting."

"Sialan!"

Bugh

Yeonjun mulus membogem pipi kanan Soobin.

"Mati saja kau, Choi Soobin!"

Bugh

Lagi, Yeonjun melayangkan pukulan. Dan saat di pukulan ketiga, suara nyaring dari sang ibunda pun menghentikannya.

"YEONJUN BERHENTI!" Pekik Sang Luna pack keras.

"Apa-apaan kau ini?! Kenapa kau memukul adik mu?" Ucap ibunya

"Dia! Dia itu sudah kelewatan ibu! Anak ini tidak pernah sopan dengan yang tua kalau bicara." Ujar Yeonjun sambil menunjuk Soobin tak suka.

"Tapi tidak usah memukulnya! Selesaikan masalah dengan cara baik-baik."

Don't LikeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang