Mencandu Racun 3

16.7K 58 0
                                    

Badanku letih sekali. Setiap hari bolak-balik antara Jakarta Timur-ujung Jakarta Selatan, perbatasan daerah Tangerang terasa melelahkan. Siang berangkat, tengah malam baru pulang. Demi sebuah pekerjaan utk menghidupi keliarga kecilku.
Seperti malam itu. Seluruh ototku serasa kaku dan tegang. terutama otot kaki dan punggung karena terlalu lama di jalanan.
Semula aku akan merajuk minta dikerikin sama istriku. Tp aku merasa kasian, istriku terlalu ngantuk dan capek pastinya setelah seharian mengurusi anak kami. Jadilah aku dipijat oleh Tri. Remaja kecil yg baru ku kenal di jalan tadi. Awalnya aku akan turunkan dia di tempat terdekat menuju rumahnya. Tp entah kenapa dia malah ikut setelah aku ajak menginap di rumahku dengan alasan waktu sudah dini hari. Ya sudah. Tak masalah. Toh, Tri cuma lelaki muda yg terlihat baik sepertinya. Tak ada salahnya menolong. Begitu pikirku.

Aku tengkurap di atas karpet yg kugelar di kamar depan. Ruangannya sempit. Tri mulai mengoleskan minyak kelapa ke kakiku. Ia mulai memijat. Pijatannya lumayan lembut dan bertenaga. Aku merasa nyaman. Setelah belasan menit, Tri memintaku utk melepas kaos yg ku kenakan. "Bang, boleh lepas kaosnya. Punggungnya mau dipijet,' katanya. Aku manut. Kulepas kaosku buru2. Tri mulai menjamah seluruh bagian punggungku. Aku diserang kantuk karena pijatannya cukup lumayan.
"Bang, sekarang telentang," pintanya membangunkanku yg mulai tertidur. Akupun tetap manut sambil memejamkan mata. Antara sadar dan tidak, aku merasa tubuhku dibaluri minyak kelapa. Mulai dari leher hingga bawah pusar. Lalu pijatan2 lembut menjelajah seluruh tubuh depanku. Sangat lembut dan mesra. Pangkal pahaku tak luput dari sentuhannya. Entah kenapa aku membiarkan dia bebas menjelajah titik2 yg membamgkitkan gairah. Jujir baru kali ini aku dipijat oleh remaja pria sampai begitu dalam.
Menabrak batas. Ya menabrak batas. Karena bukan hanya di daerah luar, iapun menjelajah ke daerah dalam.
Sesekali dia menyentuh kemaluanku, entah disengaja atau tidak. Parahnya, di antara ngantuk yg menyerang. aku seolah menikmatinya. Tiba tiba. tangannya sudah menggenggam kemaluanku. Ia menabutkan seluruh minyak yg tersisa di botol kecil dan mulai memainkannya. Aku terkesiap. Antara geli dan nikmat.
Tak lama kemudian, aku pun tegang mengeras. Remaja itu semakin menjadi. Semakin lama, pertahananku semakin rapuh. Aku mengerang pelan menahan agar tidak jebol lalu tumpah tercecer sia2. Apa yg terjadi padaku? kenapa aku tidak nerusaha menghentikan semua. Sangat mudah bagiku utk bllang Stop. Tp aku diam saja. Bahkan aku bisa saja mendorong badan kecil itu dan menghempaskannya dgn sekali dorong. Aku menikmati. Ya aku menikmati caranya memainkan gairah lelakiku.

bersambung

Mencandu RacunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang