Episode 5

2K 188 59
                                    

🍁

"Jika kau kembali, aku akan menerimamu apa adanya. Meskipun kau bukanlah gadisku lagi."

Dalam buaian mimpi, Mikasa kembali terbayang bisikan Levi kala itu, dimana Mikasa yang hendak menuju altar untuk bersanding dengan Claude yang terlihat begitu menawan. Mikasa mengerutkan keningnya, sayup-sayup ia mendengar suara ketukan pintu yang seakan ikut berpartisipasi dalam gejolak mimpinya.

"Putri Mikasa, ini aku Hinata."

Suara Hinata yang terdengar samar membuat Mikasa seakan terseret paksa kedalam dunia nyata, hingga ia membuka kedua matanya lebar.

"Astaga! Yang Mulia!" Mikasa langsung panik dan membangunkan Levi yang masih tertidur disampingnya.

Masih dengan setengah sadar, Levi mengerjap memperhatikan Mikasa yang terlihat panik. Seketika rasa pusing kembali menyerang kepala Levi, efek dari ia mabuk-mabukan semalam, dan ia tak mengingat bagaimana bisa ia sampai tidur satu ranjang dengan Mikasa. Levi pun memperhatikan penampilan Mikasa yang acak-acakan meskipun mereka masih menggunakan pakaian yang lengkap.

"Apa terjadi sesuatu semalam?" Levi berpikir apakah ia melakukan tindakan bodoh pada Mikasa saat mabuk.

Belum sempat Mikasa menjawabnya pintu kembali diketuk dengan suara lembut Hinata yang mengiringinya.

"Bukan saatnya untuk membicarakan hal itu, Yang Mulia harus sembunyi!"

"....?"

"Cepatlah!" Tak sabar melihat Levi yang masih bengong, Mikasa membentak Levi dengan suara tertahan. Tentu membuat Levi terkejut saat Mikasa berubah garang padanya, biasanya gadis itu selalu bersikap seperti seekor anak anjing yang penurut terhadap majikannya setiap bersama Levi.

Dengan badan letih setelah semalaman ia begadang menemani para tamunya, Claude memaksakan kakinya melangkah melalui salah satu lorong istana menuju kamar Mikasa. Lingkaran hitam pada sekitar matanya tak mampu mengurangi paras tampannya yang sesekali menguap lebar pertanda ia dalam mode mengantuk yang luar biasa, sepertinya tidur seraya memeluk istri barunya bukanlah ide yang buruk. Ia ingin bermanja-manja setelah semalam gagal dengan malam pertamanya bersama Mikasa. Namun ada yang mengganjal di hati Claude saat ia mendapat laporan dari salah satu dayang istana jika Levi tak tidur di dalam kamar yang telah ia sediakan, lantas kemana perginya orang menyebalkan itu?

Dari jauh Claude melihat Hinata yang nampak khawatir dengan sesekali mengetuk pintu kamar Mikasa yang tak kunjung terbuka, membuat Claude semakin mempercepat langkah kakinya.

"Ada apa?"

Hinata tersentak saat baru menyadari kehadiran Claude dibelakangnya, seketika ia menunduk sopan namun raut khawatir masih menghiasi wajah cantiknya.

"Maafkan hamba Yang Mulia, sedari tadi hamba mengetuk pintu kamar putri Mikasa tapi tidak ada jawaban." Hinata menggeser posisi memberikan akses pada Claude untuk menggantikannya mengetuk pintu kamar Mikasa.

Setelah beberapa saat Claude mengetuk pintu tersebut dan masih tak ada jawaban membuat Claude berinisiatif untuk mendobrak pintu tersebut, atau perlu menghancurkan pintu itu sekalipun ia tak akan peduli setelah rasa khawatir yang sedari tadi menghinggapi Hinata kini menular padanya.

"Kenapa pintu ini susah sekali dibuka?" Keluh Claude saat ia menendang pintu dan kembali memutar gagangnya yang berakhir sia-sia.

Between the King and his MaidenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang