G for Gun's Bullets on The Wall

376 25 3
                                    

G. Gun's Bullets on The Wall

John, jika tidak ingin lubang di dinding flatmu bertambah, cepat carikan si maniak kriminal itu sebuah kasus!

John Watson, masih dengan piyama tidurnya, mengobrak-abrik koran seminggu ini pada pukul setengah dua dini hari. Ya, setengah dua dini hari dan tepat sepuluh menit yang lalu tiba-tiba suara letusan senjata api terdengar dari ruang tamu.

Dengan pistol yang sudah mantap mengarah pada seseorang di sofa, John harus menghela napas dan merutuk kesal.

"Sherlock! Kau kira ini jam berapa?! Nyonya Hudson bisa marah-marah jika tahu temboknya makin berlubang!" Ia berusaha sekeras mungkin menahan teriakannya.

"Aku bosan, John!"

Dan inilah John sekarang. Mata setengah tertutupnya harus dipaksakan tetap terbuka untuk menyeleksi daftar kasus yang belum terpecahkan.

"Kasus pencurian bank dengan brankas terkunci berlapis?"

"Membosankan" DORR!

"Penculikan seorang pembantu di Exmouth?"

"Pelakunya adalah penjaga keamanan di perumahan setempat karena mereka berdua ingin menikah tetapi tidak disetujui oleh orang tua sang wanita." DORR! "Selanjutnya."

"Pembunuhan seorang bankir?"

"Yang membunuhnya adalah istrinya untuk mendapatkan asuransi dari kematian suami." DORR! "John, apakah tidak ada yang lebih menarik?"

Tidak ada jawaban.

"John?"

Mulai terdengar dengkuran halus.

Sherlock melirik ke arah meja tempat John membacakan kasus-kasus tadi.

"John?" Detektif itu berjalan perlahan mendekati sahabatnya. Dada John naik-turun teratur seirama dengan tarikan napasnya. Tak terlewat lingkaran hitam lumayan legam di bawah kelopak mata. Sherlock baru ingat jika sudah dua minggu mereka tidak pernah beristirahat karena mengusut sebuah kasus konspirasi badan kementrian luar negeri Inggris. Baru saja kasus itu beres tadi siang. Jadi, percuma saja ia membangunkannya karena John pasti sudah melayang jauh ke alam bawah sadarnya.

Sherlock mengambil sebuah selimut tebat dari kamar John dan meletakannya di punggung John yang tertidur di meja.

Seolah tak ingin mengusiknya, Sherlock berucap pelan, "Selamat malam, teman."

Fragments of (a BBC SHERLOCK fanfiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang