A. Afghanistan
“Afghanistan atau Irak?”
Mantan dokter militer itu terkesiap, “Apa?” tanyanya, hanya untuk memastikan telinganya tidak ikut mengalami—sedikit—gangguan seperti mentalnya.
“Afghanistan atau Irak?” ulang pria itu lagi.
Oke, telinganya masih berfungsi normal. “Afghanistan,” jawab John cepat. Tapi otaknya tidak secepat itu dapat memroses alasan logis bagaimana pria yang baru dikenalnya ini tahu ia pernah berperang di sana.
Kurang dari satu menit, pria jangkung beriris kelabu ini menjelaskan psikosomatik John, keperluannya untuk mencari teman menyewa flat bersama sampai keadaan adiknya dengan kecepatan bicara yang cukup mencengangkan.
Oh, jangan lupa kemampuan deduksinya yang membuat napas John Watson tertahan selama beberapa detik.
Lima menit kemudian, secara sepihak ia menganggap John setuju untuk menyewa flat bersamanya.
“Namaku Sherlock Holmes. Alamatku di 221 B Baker Street. Selamat siang.”
Dan pada detik berikutnya, mungkin karena insting tentara yang kuat, John mendeteksi adanya bahaya jika ia dekat-dekat dengan pria itu. Bahaya artinya petualangan. Dan petualangan artinya adrenalin akan mengalir deras kembali ke seluruh pembuluh darahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fragments of (a BBC SHERLOCK fanfiction)
FanficKepingan-kepingan kisah yang tak akan pernah bisa terhapus oleh waktu. Sherlock Holmes dan orang-orang di sekelilingnya. Disclaimer for Sir Arthur Conan Doyle (Sherlock Holmes) Steven Moffat and Mark Gatiss (TV Series SHERLOCK by BBC ONE)