Chapter 3

10.2K 702 14
                                    

Aku berjalan tak tentu arah, hanya mengikuti langkah kakiku yang entah menuju kemana. Aku tersentak saat melihat apa yang ada dihadapanku. Hentikan, kumohon hentikan, kumohon.. ini hanya mimpi bukan.. kumohon bilang padaku jika ini mimpi.. berhenti kumohon!

Kumohon.. berhentilah menciumnya, hyora! Hentikan kumohon.. jangan lakukan ini padaku, hentikan semua ini.

Kai POV End

Kris POV End

 

“bukankah sudahku bilang jangan pernah menemui kai lagi? Sepertinya kau ini keras kepala eoh?”

“aku tidak menemui kai”

“kau berbohong padaku eoh?”

“ani.. aku tidak berbohong”

“lalu tadi siang itu apa? Aku melihatmu berbicara dengan kai”

“aku menyuruhnya menjauhiku”

“begitukah? Baguslah..”

“apalagi yang kau inginkan? Apa semua ini tidak cukup?”

“tentu saja belum. Ini belum seberapa, ini baru awalnya, hyora”

“oppa.. kau benar-benar gila. Kai itu dongsaengmu oppa! Kenapa bisa-bisanya kau seperti ini eoh?”

“baiklah.. kau membelanya lagi eoh?!”

“jika ia, lalu kau mau apa? Menyakitiku? Silahkan oppa”

“KAU!!”

“….”

“kenapa kau selalu membelanya? Wae! WAE HYORA!”

“….”

“kenapa kkau….”

CHU-

Apa ini, kenapa tiba-tiba hyora menciumku, kenapa dia bertingkah seperti ini, ada apa dengannya sehingga bisa melakukan hal ini padaku

“ini yang kau mau bukan?”

“a-apa maksudmu?”

“Kau hanya ingin membuat kai rapuh dan merasakan apa yang kau rasakan di masa lalu kan?”

“baguslah jika kau tahu”

“dan aku.. kau menjadikanku sebagai bonekamu eoh? Bukan hanya kai yang rapuh, tapi aku, aku juga! Hiks..”

“kenapa kau..”

“kau hebat oppa. Kau berhasil, see? Kau menang oppa. Kai melihat semuanya. Kau memang tidak memiliki hati, hatimu telah beku oleh dendammu. Chukkae!”

“….”

Aku melihat hyora berlari menjauhiku, dia menangis karena ulahku. Kenapa aku merasakan hal yang sangat aneh seperti ini. Kenapa rasanya aku bersalah pada hyora, aku menyesal? Ani! Aku tidak pernah menyesal berbuat ini, ini adalah rencanaku dari awal, inilah tujuanku. Tapi kenapa, ketika aku melihat hyora menangis, dadaku sesak.

Setibanya dirumah aku segera merebahkan tubuhku di atas tempat tidurku. Aku mengingat kejadian tadi sore bersama hyora. Dia menciumku? Ya dia menciumku hanya untuk menunjukkannya pada kai, membuat hati kai sangat rapuh, baguslah rencanaku berhasil, tenang kai, permainan kita belum berakhir.

“kris!”

“hm..”

“apa benar kau mencium hyora?!”

“mwo?! Kenapa kau mengetahui itu, xiumin?”

“tao yang memberitahuku”

“haish.. bocah itu”

When The Wolf Beside You (EXO OT-12)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang