Chapter 4

9.9K 669 7
                                    

“hyora.. bertahanlah”

Aku terbangun dari tidurku, kepalaku sangat berat dan badanku terasa amat sangat sakit, aku tidak bisa bergerak. Aku membuka mataku perlahan, aku melihat sekelilingku, ruangan ini berbeda, ini bukan kamarku, lalu aku dimana? Dan siapa yang membawaku kemari? Aku hanya mendengar suara seseorang sebelum aku tidak sadarkan diri, tapi orang itu siapa?

“kau sudah bangun?”

Aku mencari sumber suara itu, aku melihat seorang namja yang berdiri didepan pintu, aku rasa aku mengenalnya, tapi aku lupa siapa namanya.

“masih sakit?”

“ne..”

“istirahatlah.. kau boleh pulang saat kondisimu sudah pulih”

“k-kau..”

“kau lupa padaku eoh? Aku baekhyun”

“ahh ne.. aku lupa namamu oppa”

“gwaenchanna.. aku akan bawakan makan untukmu ne.”

“gomawo oppa”

Aku melihatnya berbalik dan berjalan menuju pintu,aku hanya menatap punggunya dan tak lama menghilang dari pandanganku. Aku belum sempat menanyakan aku berada dimana. Aku hanya menatapi sekitarku, sebuah ruangan yang cukup besar dengan nuansa hitam dan putih, tertata sangat rapih dan banyak sebuah cermin, kenapa banyak sekali cermin disini.

“makanlah..”

“ne oppa”

“aku suapi.. aaa”

Aku hanya mengikuti saja apa yang disuruh baekhyun oppa, ya bagaimana lagi, aku tidak bisa bergerak banyak, tanganku kananku di gips entah kenapa, jika mengingat kejadian itu, mungkin tanganku retak atau bahkan patah.

“oppa.. aku dimana?”

“kau dikamarku”

“m-mwo? Kamarmu?”

“ne.. waeyo?”

“apa oppa yang membawaku kemari?”

“ne.. aku yang membawamu kemari saat insiden itu”

“ahh.. ternyata suara yang kudengar itu suara oppa”

“wae? Kau berharap bukan aku yang menolongmu?”

“ahh ani oppa.. bukan begitu”

“kajja makan lagi”

“oppa.. apakah hm.. apakah kai tau?”

“ani.. sepertinya dia belum tahu”

“oppa jangan beritahu kai, ne?”

“wae?”

“aku hanya tidak ingin situasi ini semakin sulit”

“arrasseo. Jika itu maumu”

“gomawo oppa. Ehh? Chakkaman! Jika aku berada dikamarmu, bukankah aku berada dirumah yang sama bersama kai?!”

“benar”

“oppa! Jika aku disini kai akan tahu”

“Kau tenang saja, kai tidak akan masuk ke kamarku. Dia selalu diam dikamarnya”

“jinjja?”

“ne.. dia tidak pernah keluar kamarnya dalam waktu yang lama. Entahlah, dia menjadi seperti itu sekarang”

“berdiam diri?”

“hm.. mengkhawatirkan sekali”

Apa kai seperti ini karena kejadian waktu itu? Apakah kai benar-benar selalu berdiam diri di kamarnya? Maafkan aku kai, aku tidak tahu harus bagaimana lagi, aku terjebak pada situasi seperti ini, mianhae.

When The Wolf Beside You (EXO OT-12)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang