Chapter 2

12.7K 729 6
                                    

“SIAPA KAU?! KENAPA KAU.. Kau ini apa kai? JAWAB AKU?!”

“hyo.. tenangkan dirimu”

Aku berusaha menenangkannya, tapi tidak berhasil, dia terlihat terkejut dan takut padaku, ia berlari menghindariku dan pergi meninggalkanku. Bagaimana ini, kenapa semuanya seperti ini, kenapa semua ini terjadi padaku.

“kai..”

“hyung?”

“aku melihat kejadian barusan”

“hyung.. eottokkeh”

“tenanglah, tenangkan dirimu kai”

“bagaimana aku bisa tenang hyung, hyora melihatku, melihat mataku yang berbeda, bagaimana ini lay hyung”

“berikan dia waktu, dia perlu menenangkan dirinya dulu”

“tapi hyung..”

“kau tau.. kau sudah masuk dalam perangkap kris, kai”

“aku terlalu emosi hyung. Tao dimana hyung? Aku membutuhkan dia sangat ini”

“untuk apa? Memundurkan waktu? Eoh? Kau ingat, walaupun tao bisa melakukannya tapi itu tetap tidak akan bisa merubah apa yang sudah terjadi kai!”

“eottokkeh..”

“tenanglah.. tenangkan dulu dirimu, berpikirlah dengan tenang”

Beberapa hari ini aku melihat hyora yang terus menghindariku, dia takut padaku, dia tidak menerimaku, inilah yang aku takutkan. Kenapa terjadi secepat ini.

“bagaimana perasaanmu? Sakitkah, kai?”

“kau..!”

“baiklah, ini belum seberapa kai. Ini baru awal.”

“hyung kau..!”

“kai! Tahan emosimu” ucap sehun

“urus dia, sehun” aku melihat kris yang berlalu meninggalkan aku dan sehun.

Walaupun dia telah melukai hyora, telah menyakiti hyora, aku tetap tidak bisa membencimu hyung, kau adalah hyungku bukan musuhku, berhentilah hyung, aku mohon.. batinku.

“hyora”

“…”

“hyo.. tunggu”

“kai lepaskan aku, jebal”

“jangan menghindariku”

“….”

“aku mohon.. aku tak akan menyakitimu, sungguh”

“k-kau..”

“aku menyayangimu” aku hanya bisa memeluknya tanpa member penjelasan apa yang terjadi dan siapa aku sebenarnya.

“kau berhutang penjelasan padaku..”

“aku akan menjelaskannya. Sepulang sekolah”

Hari ini, aku akan menjelaskan apa yang terjadi pada hyora, aku tidak bisa menutupi lagi jati diriku, setidaknya aku membiarkan hyora mengetahui jati diriku agar aku leluasa menggunakan kekuatanku untuk melindunginya.

“jelaskan padaku. Kau siapa? Kau ini apa?”

“kau harus berjanji padaku”

“berjanji? Berjanji apa?”

“jangan takut padaku”

“kuusahakan..”

“baiklah.. aku berbeda denganmu. Aku bukan manusia sepertimu. Aku.. haishh..”

When The Wolf Beside You (EXO OT-12)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang