4. ke pusat kota

27.1K 3.6K 16
                                    

Vote, komen✨
**
..
Happy reading


Setelah madam sarah mengatakan pelajaran telah selesai, Vristell segera bangkit dari kursinya lalu memberikan penghormatan selamat tinggal sebelum meninggalkan ruangan.

madam sarah terus-terusan memujinya, Vristell salah mengatakan jika mereka hampir sama, semua ini sudah ia pelajari selama bertahun-tahun ditambah dengan tahun sebelum ia terlahir kembali.

Setelah keluar dari ruangan, tujuan Vristell selanjutnya adalah taman mansion rumahku, disana tenang, Vristell tidak suka kebisingan, ia bersandar di sebuah pohon sambil memejamkan matanya, rasanya ia bosan hanya melakukan hal-hal biasa saja, ia lebih suka sesuatu yang lebih menantang, tanpa sadar matanya benar-benar terpejam, mungkin karna pengaruh angin di sekitar sini dan suasana yang tenang.

****

Vristell mengerjap saat seseorang menggoyangkan bahunya, ketika ia membuka mata ternyata yang datang adalah duchess Mckrystal, ibunya.

"apa yang kamu lakukan Vristell?" Sambut duchess langsung saat Vristell sudah duduk dari tidurnya "ayo berdiri, ibu akan menemanimu berjalan ke kamar"

Vristell berdiri dari duduknya, lalu berjalan bersama di sepanjang lorong yang menuju kamarnya, rasanya akhir-akhir ini mereka jarang bertemu.

"Kamu tahu kan, jika semakin banyak elemen mu maka semakin banyak bahaya yang menantimu"

Vristell mengangguk, sepertinya madam Sarah sudah memberitahukannya pada ibu.

"Tapi tenang saja, tidak usah terlalu dipikirkan, kamu ingin hadiah seperti apa?, aku akan berusaha mengabulkannya"

Vristell menggeleng, ia tidak perlu barang, semuanya sudah ada sebelum ia minta "Aku ingin libur latihan selama dua hari"

Duchess berhenti sehingga Vristell juga ikut berhenti "apakah kamu lelah belajar setiap hari Vristell?, maafkan ibu karna melupakan itu"

"Bukan itu masalahnya ibu" sela Vristell cepat "aku hanya ingin berlibur untuk membeli beberapa cake di pusat kota"

Duchess menghela napasnya "kita bisa memesannya Vristell, kamu tak perlu repot"

"Bukan begitu, hanya saja aku ingin keluar, sangat bosan berada di rumah terus"

"Baiklah" ucap Duchess menyetujui perkataan Vristell "tapi akan ada beberapa pengawal yang berjaga disekitarmu"

"Tidak bisakah keluar tanpa pengawal? setidaknya aku akan membawa Jia, Alrisa, ataupun Alice bersamaku" bujuk Vristell, sangat tidak nyaman jika berkeliling menggunakan pengawal.

"Vristell kita tidak bisa keluar tanpa pengawal" tolak duchess.

"Tapi itu tidak nyaman ibu, aku ingin membeli barang-barang untuk akademi dengan lebih leluasa"

Duchess menatap Vristell, memang di kekang oleh penjagaan tidak nyaman, tapi sebagai bangsawan mereka perlu pengawal untuk menjaga keselamatan.

"Berjanjilah pulang dengan selamat atau kamu tidak akan bisa keluar tanpa pengawal"

Vristell berdehem mengiyakan, duke dan dirinya memang banyak kesamaan, salah satunya dalam merespon, mereka hanya merespon singkat yang seolah terkesan dingin.

Tanpa terasa, kami sudah tiba di depan pintu kamarku, Vristell menoleh lalu membungkuk pada ibunya.

"semoga hari esokmu menyenangkan Vristell" duchess mengecup puncak kepala Vristell, lalu melambaikan tangan pada putringa sebelum pergi.

Vristell masih menatap ibunya yang sudah berjalan menjauh, duchess dan Vristell memang agak jarang bertemu sekarang, akhir-akhir ini duchess sering mengikuti pertemuan kelas atas, makanya dulu Vristell selalu berpikir tak ada yang perduli dengannya.

i want to be villainess Because Of RevengeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang