1. eksekusi

57.1K 4.4K 233
                                    


First, i hope u like it
baca cerita aku yg lain juga, ya😌💛

yukss d follow dulu sebelum baca
gurlssN_

Komen and vote👀
Terima koreksi

*
*

Seorang gadis kini duduk didalam penjara bawah tanah yang lembab, ia hanya tinggal menunggu hari sampai eksekusinya diadakan, semua pakaian mewah dan perhiasan yang dulu ia banggakan kini tak tersisa satupun.

Ia lalu menoleh, mendapati penjaga itu membukakan pintu sel penjaranya sehingga menampilkan seorang gadis yang mengenakan jubah dengan rambut hitam sepinggang yang menjuntai keluar.

Ia awalnya senang saat melihat bahwa sahabatnya lah yang datang menemuinya, namun saat gadis berjubah itu mengangkat penutup jubahnya hanya sorot mata kebencian yang ia pancarkan dari matanya.

"Vristel, jangan salahkan aku untuk semua ini, lihatlah dirimu, dari kecil kau sangat beruntung, menerima pakaian mewah, wajah yang sangat rupawan, dan ekspresi sombong mu itu membuatku muak!" bentaknya yang kini memegangi dagunya dengan keras, kini Vristell dapat lebih jelas melihat sorot mata kebencian itu.

"kau, apa maksudmu?, selama ini aku sudah membantumu untuk mendapatkan semuanya, aku bahkan menganggap mu sebagai temanku, apakah ini yang ingin kau berikan?"

Wajah Vristell yang putih memerah karna menahan geram.

"ssst tenanglah, mengapa kau sangat marah?, aku memang layak mendapatkan semuanya, semua milikmu, bahkan tunangan yang kau cintai kini tergila-gila denganku, aku sangat puas" ujar gadis berambut hitam tadi tanpa nada penyesalan.

Mata berkilau Vristell menggelap, napasnya mulai tak beraturan karna rasa marah yang bercampur sesak
"k—kau sudah lama merencanakan semua ini kan? " rasa kekecewaan jelas terdengar di pertanyaan itu.

temannya yang selama ini lebih ia prioritaskan daripada keluarganya, sekarang malah menusuknya dari belakang.

Gadis berambut hitam tadi tertawa puas dan nyaring mendengar pertanyaan itu.

"tentu saja, bahkan kau dengan mudahnya terjebak dalam skenario ku, mengapa kau begitu bodoh sampai mau menerima saat aku mengakui bahwa akulah yang memanggil binatang spirit itu, aku harus mengatakan terimakasih atau bagaimana? " ujar gadis itu dengan tawa sinis diujung kalimatnya.

"kau sialan, bagaimana dengan orangtuaku? Mereka bahkan menyangimu lebih daripada aku" terdengar sedikit harapan dari kalimat itu, bahwa mungkin kedua orangtuanya bisa selamat.

Gadis bersurai hitam itu mengepakkan kipas ditangannya
"tentu saja mereka akan menjadi mayat seperti dirimu, kau sangatlah naif, mereka sangat menyayangimu tapi akulah yang membuat mereka seolah tak menyayangimu dan lebih perduli kepada ku"

Terdengar suara tamparan yang nyaring di sana.

"sial, kamu berani menamparku?" rasa perih masih terasa di pipi gadis berjubah tadi karna Vristell menamparnya keras.

"memangnya kenapa? Bahkan jika aku membunuhmu aku tidak perduli" Vristell masih berusaha menahan air mata di pelupuk matanya.

selama ini ia sudah bersikap sangat dingin kepada orangtuanya, ia adalah anak yang tidak berbakti.

i want to be villainess Because Of RevengeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang