17. aneh

19.2K 2.7K 130
                                    

Heyyo
hope 2021 is better than 2020 all ❤

And...

Happy reading🖤

..
...
......

"Jadi bagaimana caranya keluar dari sini?"

Axerkiel hanya membalas dengan senyum tipis yang membuat Vristell bergidik, sepertinya di kekaisaran ini hanya Vristell lah yang bergidik melihat senyun yang di impikan para lady se-kekaisaran.

"Saya harap anda tidak protes dengan cara yang saya katakan lady"

Mendengar jawaban itu Vristell terdiam sesaat untuk memikirkannya, rasanya memikirkan jawaban ini lebih sulit daripada ujian bahasa di akademi, tapi daripada tidak keluar sama sekali, lebih baik mencobanya dulu kan?

"tergantung caranya"

"Jawaban yang buruk" canda Axerkiel dengan senyum meledek.

Sebelah alis Vristell semakin terangkat sebagai tanggapan "jawaban anda juga jebakan jika anda lupa yang mulia"

Vristell memperhatikan ekspresi Axerkiel dengan seksama, tapi tak sesuai dengan prediksinya pria didepannya masih tetap tersenyum dengan wajah tenang.

Mata Axerkiel balik menatap Vristell sejenak, gadis ini benar-benar ekspresif sampai berani menentang perkataannya, tapi perasaan ditantang ini justru membuatnya merasakan hal yang berbeda dari biasanya.

Axerkiel berdehem sebelum melanjutkan kalimatnya
"anggap saja kita sama"

"saya pikir tidak" bantah Vristell cepat "dan jangan gunakan kata kita" sambungnya dengan nada peringatan

"benar-benar Mckrystal yang dingin dan terlalu menjaga jarak" batin Axerkiel didalam hati, Sebenarnya Axerkiel sudah mendengar dengan jelas ucapan penyihir tadi, tapi tentu dirinya tak akan melewatkan kesempatan untuk membuat Vristell kesal, padahal dirinya bukan tipe yang perduli pada seorang wanita, tapi melihat tatapan dingin Vristell yang berbeda dari lady lainnya ia menjadi sedikit tertarik.

"terlalu dingin seperti es" sindir Axerkiel dengan kekehan kecil.

"terimakasih untuk pujiannya" balas Vristell cepat, Vristell menghembuskan napas, memilih berhenti berdebat "yang mulia anda tidak berniat untuk berada disini semalaman kan?"

Vristell menatap Axerkiel yang seolah berpikir, apakah pria ini sedang memainkannya sekarang?, jelas ini bukan suatu pertanyaan yang harus terlalu dipikirkan.

"tidak masalah jika itu yang anda inginkan"

Mata Vristell membelalak seolah memperingati Axerkiel mengenai jawabannya tadi, tapi orang yang di tatap hanya bertingkah biasa saja seolah tidak ada sesuatu yang salah.

"kenapa dia selalu memutar balikan semua pertanyaanya, ini sedikit menjengkelkan" gerutu Vristell dalam hati, udara ditempat ini sangatlah dingin, makhluk hidup tak akan kuat berlama-lama disini, bahkan tangan Vristell sudah mulai menggigil sekarang, dan lihat ekspresi santai itu, dia setenang itu dengan kondisi seperti ini?

"Tolong serius lah yang mulia, saya benar-benar ingin keluar dari sini"

Axerkiel tersenyum penuh arti menatap Vristell
"kalau begitu anda tinggal memegang tangan saya lady"

Raut enggan langsung terpatri di wajah Vristell setelah mendengar ucapan Axerkiel, yang benar saja, walaupun hanya tangan, tapi tetap saja Vristell sedikit tidak rela "tidak ada cara lain?"

Walaupun Axerkiel menggeleng, Vristell masih tak bergeming di tempat, tatapannya beralih dari tangan Axerkiel ke mata merah pria itu, mata itu seperti ruby mengkilat, mungkin lebih mengkilat dari sebuah ruby.

i want to be villainess Because Of RevengeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang