Weekend semuaa
Selamat belajar untuk yang PTS yaa.**Happy reading**
..
..Vristell memasang jubah miliknya sebelum melanjutkan langkahnya menuju lingkungan rakyat biasa, ia tidak ingin menarik perhatian dengan warna rambut ataupun warna matanya yang mencolok di antara rakyat biasa yang kebanyakan memiliki warna mata dan rambut gelap, alasan lainnya adalah belum ada bangsawan yang pernah berjalan sendirian di tengah jalanan rakyat, sehingga jika Vristell tidak memakai jubahnya ia berkemungkinan besar menjadi topik pembicaraan di kalangan bangsawan maupun di sekitaran rakyat biasa.
Vristell menyusuri jalanan dengan tenang dan berusaha sebisa mungkin untuk tidak menarik perhatian, sesekali ia memperhatikan satu persatu nomor rumah yang tergantung, memastikan ia tidak melewatkan rumah dengan nomor 47, jika informasi yang diberikan Alice tepat maka rumah nomor 47 seharusnya adalah rumah Jia, sambil memperhatikan nomor-nomor rumah yang tergantung di pintu, Vristell juga melirik sekilas interaksi rakyat disini.
Vristell kemudian menghentikan langkah kakinya di depan rumah berpintu kayu tanpa pagar, ia melirik nomor yang tergantung di dinding sekali lagi untuk memastikan jika ia tidak salah nomor, setelah yakin barulah Vristell mengangkat tangan kanan-nya untuk mengetuk pintu.
Setelah mengetuk beberapa kali, Vristell berhenti mengetuk pintu sejenak untuk menunggu respon, namun hening, tidak ada jawaban dari pemilik rumah, Vristell mengangkat tangannya kembali, mencoba mengetuk pintu itu sekali lagi, jika tetap tidak ada respon maka ia akan kembali ke kereta kudanya.
Suara decitan pintu yang terbuka terdengar lebih dulu sebelum Vristell sempat mengetuk pintu tersebut, Jia menatap tidak percaya begitu mendapati Vristell yang berdiri di depan pintu rumahnya, tentu ia tidak menyangka seorang bangsawan dari rumah Duke seperti Vristell akan berkunjung ke lingkungan rakyat biasa yang tak layak untuk para bangsawan, lagipula Jia hanya lah seorang pelayan biasa yang bukan berasal dari keluarga bangsawan, tentu ia tidak pernah membayangkan Vristell mau repot untuk sekedar mengunjungi dirinya.
Jia mengedip, kembali sadar dari keterkejutannya, buru-buru ia membungkuk, menyadari jika ia melupakan etiketnya.
"Semoga cahaya terus menyinari hidup anda lady"
"untukmu juga Jia, senang menyapamu kembali" ucap Vristell dengan senyum tipis namun penuh penghormatan, dari cara tersenyum dan cara Vristell memandang sudah mampu membuat orang mengetahui ia berasal dari keluarga bangsawan, formal namun memiliki makna tersendiri.
Jia segera membuyarkan tatapan terpakunya, walau sudah bertahun-tahun bersama Vristell, kadangkala Jia masih terdiam melihat senyum Vristell "ah, maafkan ketidak sopanan saya yang belum mempersilahkan anda masuk nona, tolong buat diri anda nyaman dirumah kecil saya"
Vristell mengangguk sama sekali tidak mempermasalahkan hal itu, gadis berambut perak itu berjalan melewati Jia yang mempersilahkannya maksud terlebih dahulu.
Begitu tiba didalam rumah, Vristell membuka jubahnya dan meletakkannya pada penggantung di sudut rumah Jia, Vristell mengedarkan pandangannya ke sekeliling rumah, memang sederhana, tapi entah kenapa rumah ini terasa lebih hangat dari kamarnya.
Sebuah senyum kecut tercipta di wajah gadis bermata biru itu, tanpa sadar ia membandingkan suasana rumah Jia dengan kamarnya, sejujurnya ia tidak menyukai kamarnya walau kamar itu berselimuti berbagai kemewahan, semakin besar kamarnya justru membuat kekosongan akan kesepian di sekelilingnya semakin terasa, kesepian, rasa yang sangat Vristell benci dari dulu namun sekaligus rasa yang paling setia hingga akhir kepadanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
i want to be villainess Because Of Revenge
Fantasy#1 in light novel [5-01-2021] #1 in kingdom [5-04-21] #1 in princess [21-04-2021] #1 in historical [05-05-2021] #1 in saintess [28-05-2021] #1 in revenge [16-09-2021- 21-09-2021] #2 in prince [13-01-2021] #2 in sihir [07-04-21] #2 in beautiful [23-0...