🌟13. Perhatian

71 12 0
                                    

BRAKKKK

Tiba - tiba, seseorang menggebrak pintu UKS begitu saja.

Sepertinya ini sudah jam istirahat, karena banyak siswa yang keluar.

"Stef.. Lo.. Gapapa?!?!?!" Seru kak Celine, lalu ia menghampiri kak Stef dengan wajah khawatirnya.

Tunggu.. Aku harus percaya kepada siapa?

Sifat baik kak Celine selama ini, atau perkataan kakak kelas yang aku kenal saja tidak.

"Nggak usah sok baik. Cewek bermuka dua dasar. Kalo semua orang udah tau sifat asli lo, lo mau gimana?!" Seru kak Stef sambil meringis kesakitan.

"Lo kok gitu sih Stef?? Justru gue merhatiin elo, tapi kenapa lo malah bentak gue dan fitnah gue kayak gitu?!" Seru kak Celine balik.

Kak Dian hanya menyimak sedari tadi.

Kak Stef tertawa. "Oh, gitu? Lo mengira gue fitnah lo? Dan lo merasa kalau lo di fitnah sama gue?? Berarti maksudnya lo merasa dong kalau apa yang gue omongin itu bener?"

"Stef, kok lo begini sih. Gue perhatian  tapi--"

"Nggak ada orang yang perhatian ngaku dirinya perhatian" Setelah mengatakan sepatah kata itu, kak Stef pergi dari ruang UKS begitu saja.

"Duh, maaf banget.. Kalian nggak dicariin guru? Gih balik.. Nanti dicariin. Makasih banget ya, aku minta maaf juga, Agatha, Dian.." Kata kak Celine sambil tersenyum, abis itu ia berlari keluar dari ruang UKS. Sepertinya mengejar kak Stef.

Aku hanya dapat melongo. Aku harus percaya pada siapa?

🌟🌟🌟

"Kak Jake, hari ini kakak anterin kak Celine pulang juga?" Tanyaku pada saat aku sudah sampai di depan gerbang sekolah.

Untungnya aku sampai disini duluan dibanding kak Celine.

Kak Jake mengangguk. "Kenapa memangnya?"

"Masuk mobil dulu kak" Aku langsung masuk ke dalam mobil begitu saja, diikuti kak Jake.

"Ada apa?"

"Kakak udah lama suka kak Celine? Apa alasannya?" Tanyaku penasaran.

"Iya. Nggak ada alasan. Memang cinta butuh alasan?"

Butuh.

"Butuh lah kak"

"Kalo butuh alasan, nanti alasan itu yang jadiin aku suka sama Celine. Abis itu, kalo Celine berubah gimana? Alasan mencintai itu cuman bikin kita nantinya lama - lama jadi bosen dan nggak suka lagi sama orang itu. Celine juga bisa berubah kapan aja, kalau pake alasan gimana? Nanti alasannya berubah gitu?" Baru kali ini aku mendengar kak Jake berbicara panjang lebar seperti ini.

"Ya ga gitu--" Benar - benar, aku tidak tahu harus berbicara apa lagi.

"Tapi kalo kakak suka liat, kak Celine itu gimana orangnya? Baik? Terus kak Celine punya sahabat cewek?" Tanyaku lagi, mulai kepo.

"Sahabat cewek? Ada kok. Siapa tuh.. Rere namanya" Balas kak Jake.

"Rere? Selama aku satu sekolah bareng kak Celine kok aku nggak pernah liat dia jalan sama cewe? Selalu sama cowo?" Aku bergumam.

Sepertinya Jake mendengar gumamanku, cuman ia hanya terdiam seolah - olah tidak peduli, padahal mungkin di dalam hatinya ia juga bertanya - tanya.

🌟🌟🌟

"Oh ya Tha, soal yang tadi itu aku minta maaf ya. Stef kalo lagi begitu kadang memang suka ngegas dan nggak jelas, tapi makasih ya udah laporin dan obatin dia" Kata kak Celine sambil tersenyum.

"Terus tadi Stef ngomong apa sama kamu?"

"Eeee.." Aku benar - benar tidak tahu harus menjawab apa.

"Emang kenapa tadi?" Tanya Jake yang tidak tahu kita sedang membicarakan tentang apa.

"Nggak, ada temenku yang dibully. Kebetulan ada Agatha sama Dian, jadi mereka lapor terus nyelamatin temen aku" Kak Celine menjelaskan.

"Jadi? Stef cerita apa ke kamu?" Tanya Celine lagi.

"Stef nggak cerita apa - apa kok. Kenapa memangnya?" Tanyaku, mulai curiga.

"Tapi kok kakak baik sama kak Stef? Dia kan yang udah buat kakak kayak begitu"

"Nggak boleh dendam sama orang. Aku nggak cuman peduli ke dia doang. Ke temen - temenku yang lain juga. Soalnya Gerard, Vero, sama Lean juga terkenal yang paling nakal dan suka bully anak - anak lain.. Masa aku mau diem begitu aja?"

Jake tersenyum kemudian ia mengusap kepala Celine yang dibalas senyuman oleh Celine.

Ya.. Temennya kak Stef juga khawatir. Tapi mereka nggak sampe nyamperin ke UKS gitu. Kayak perhatian banget seakan - akan kak Stef pacarnya. Peduli sih peduli, tapi kok.. Ah gatau, ini aneh banget. Kak Celine memang baik. Kak Stef ngerundung kak Celine sampe kayak begitu waktu itu.

Nggak mungkin itu acting. Keliatan jelas banget kok kak Celine merasa kesiksa dan takut.

Kak Stef bohong ya? Tapi kenapa dia dibully?

Gue harus percaya ke kak Stef atau kak Celine? Sebenernya gue sendiri nggak mau ikut campur masalah beginian. Tapi akhir - akhirnya, akan berhubungan lagi dengan orang yang sekarang gue suka.

Gue harus bertindak.

Hey! I Love You! ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang