"Aurora, cepetan nanti kita ketinggalan pesawat!" seru ibu dari teras.
Sekarang aku lagi mastiin kalau gak ada barang yang ketinggalan.
"Iya bu, bentar." aku balas seruan ibu.
"Tenang bu, pesawatnya berangkat 1 jam lagi, rumah kita juga dekat dengan bandara," itu suara ayah.
Ayah emang penyelamat. Hehe.
Aku keluar sambil bawain koper dan ransel yang ada di punggungku. Hampir semua isi tasku adalah oleh-oleh untuk kedelapan sepupuku.
"Yok berangkat," ajak ayah waktu aku udah sampai di teras.
Ibu langsung ngunci pintu terus nyusul aku sama ayah yang udah duduk di kursi mobil. Ayah bilang nanti mobilnya bakalan dibawa pulang sama saudara ayah, yang artinya om aku.
Diperjalanan aku, ayah, dan ibu ngobrol santai. Dan sekarang udah sampai di bandara. Aku langsung turun dan bawain barang-barang. Habis itu aku ngelakuin hal-hal yang harus dilakuin selama di bandara.
Sekarang aku lagi jalan ke pesawat yang bentar lagi terbang. Aku duduk di dekat jendela, samping ibu. Perjalanan dari Indonesia ke Korea cukup jauh, pasti aku bosan. Jadi aku bawa yang pasti HP yang udah aku aktifkan mode pesawat, buku novel, sama bantal leher.
Aku ngambil foto langit dari pesawat. Langitnya cantik. Coba kalau perginya sore, pasti makin keren langitnya.
Aku nyimpen HP terus baca buku. Setelah kurang lebih 5 jam di pesawat, aku tidur. Ngantuk banget. Badan aku juga agak pegel-pegel. Akhirnya aku tertidur.
Lagi seru-serunya mimpi aku, tiba-tiba aku dibangunin.
"Hei, Aurora, bangun, dah nyampai," ibu bangunin aku sambil nepuk-nepuk pipiku.
"Heuung, napa bu?"
"Dah nyampai, Ra."
"Hah? Dah nyampai? Cepet amat."
"Kamu aja yang tidurnya lama."
Aku, ayah, dan ibu langsung turun ngikutin penumpang yang lain. Jujur aku masih agak ngantuk.
Aku ke bagasi ambil koper, terus tungguin jemputan. Katanya yang jemput bapaknya Bang Yunho.
Gak lama kemudian, ada mobil putih dateng. Ternyata itu ayahnya Bang Yunho. Di sampingnya ada Bang Wooyoung yang ngelambaiin tangan sambil senyum-ssnyum gak jelas ke arahku. Aku balas ngelambaiin tangan ke dia.
Aku masuk ke mobil. Ayah, Bang Wooyoung, sama ayahnya masukin koper-koper ke dalam bagasi mobil. Aku sama ibu udah duduk santai di kursi belakang. Terus Bang Wooyoung duduk di sampingku. Jadi aku duduk di antara ibu dan Bang Wooyoung.
"Auroraaaaa, aku kangen kamu!" pekik Bang Wooyoung sambil meluk aku.
Ibu ketawa liatin aku yang sesak karena dipeluk Bang Wooyoung.
"Aku juga kangen abang, tapi jangan kenceng-kenceng peluknya," aku ngeluh.
"Hehehe, maaf. Soalnya aku rindu banget sama kamu, Ra." kata Bang Wooyoung yang sekarang lagi cubit pipiku.
Kali ini aku pasrah. Ibu, ayah, dan om dari tadi ketawa liatin aku sama Bang Wooyoung.
"Yaudah, kita jalan, ya." om mulai ngelajuin mobilnya.
"Ra, yang lain sudah nunggu kamu di rumah nenek," bisik Bang Wooyoung.
"Benarkah?" balasku sambil ikut berbisik.
"Iya, awalnya mereka mau ikut jemput kalian, tapi karena mobilnya tidak cukup, akhirnya hanya aku yang ikut."
Aku tertawa dengerin penjelasan Bang Wooyoung.
![](https://img.wattpad.com/cover/245173862-288-k999830.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Sepupu - Ateez
FanfictionPunya delapan sepupu cowok semua?! Ganteng-ganteng pula, siapa sih yang gak seneng? Kehidupan Aurora yang biasa-biasa aja dihiasi oleh delapan kakak sepupunya yang tampan nan rupawan. Serta teman-temannya yang membuat hidup Aurora yang biasa-biasa...