32. Foto

99 12 0
                                    

"Aurora semuanya sudah siap?" tanya ibu.

"Sudah, bu," jawabku.

"Beneran? Periksa lagi, nanti ada yang ketinggalan."

"Aih, bu. Udah aku siapin semuanya, bu. Ga bakalan ada yang ketinggalan," aku berusaha ngeyakinin ibu.

"Periksa lagi, Aurora!" ibu tetep nyuruh aku untuk periksa lagi.

"Lemarinya udah kosong, bu. Apa aku harus bongkar lagi kopernya?"

"Eh? Aurora aku akan membantu," tiba-tiba Bang Yeosang datang.

"Kenapa?" tanyaku bingung.

"Tante tinggal saja, aku akan membantu Aurora," ucap Bang Yeosang ngga ngejawab pertanyaanku tadi.

Ibu pergi dari kamar ninggalin aku sama Bang Yeosang berdua.

"Abang kenapa? Ini sudah selesai semua," tanyaku bingung. Beresin koper aja ribet.

"Sudah selesai? Tapi kenapa tadi kamu berdebat dengan ibumu?" Bang Yeosang nanya balik.

"Ibu bikin kesel sih!"

"Benarkah? Kenapa?"

"Aku disuruh memeriksa perlengkapan, dan aku rasa ini sudah. Tapi ibu memaksaku."

Bang Yeosang ketawa. "Masalah kecil kamu besarkan?"

"Hah?"

"Harusnya kamu jelaskan saja pada ibumu."

"Sudah, bang."

"Lalu?"

"Ibu tetap menyuruh."

"Mungkin maksud ibumu baik. Sekarang lakukan saja."

"Ck!"

"Aku akan membantu."

"Tidak usah, bang."

"Kenapa?"

"Tidak apa-apa."

"Kalau begitu aku ingin membantumu."

"Untuk apa, bang?"

"Aku ingin menghabiskan waktu terakhir kamu di Korea sekarang. Aku tidak bisa menjamin akan punya banyak waktu seperti dulu."

"Maksud abang?"

"Kami sibuk."

"Bukannya kalian memang sibuk?"

"Mungkin kedepannya kami akan lebih sibuk. Kami harus pergi ke luar negeri. Menghadiri banyak acara."

"Selama ini kan begitu, bang?"

"Aurora kau tak paham maksudku?"

Aku menggeleng sambil natap muka Bang Yeosang.

"Hahaha, wajahmu lucu," Bang Yeosang ketawa pelan. Kemudian dia mengusap rambutku.

"Terima kasih, aku memang lucu," jawabku dengan percaya diri. Kata ibu aku harus percaya diri.

Bang Yeosang mencubit pipiku. "Kamu tidak berubah dari kecil."

"Berubah?"

"Iya, kamu tetap seperti dulu. Tetap menjadi Aurora yang menggemaskan."

"Aku menggemaskan? Seperti apa?"

"Kamu menggemaskan seperti Aurora."

"Terima kasih. Aku memang menggemaskan."

"Dan kamu selalu percaya diri."

"Hehe."

"Eyyoo!! Kalian sedang apa?!" itu suara Bang Wooyoung.

Sepupu - AteezTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang