Chapter 1

658 33 5
                                    

Usia kandungan ku saat ini sudah sembilan bulan. Semakin mendekati dimana aku akan melahirkan buah hati ku dan Mas Azmi.

Mas Azmi juga terlihat sangat senang mengetahui anaknya akan lahir.

Seperti biasa pagi ini aku akan memasak untuk suamiku tercinta. Walau Mas Azmi melarangku untuk memasak aku tetap kekeuh ingin memasak.

Mas Azmi terus menyuruh ku duduk disaat aku ingin melakukan pekerjaan. Katanya 'kamu gak boleh kecapean, ingat!!'

Ya memang benar apa yang dikatakan oleh Mas Azmi. Tapi rasanya gimana gitu aku gak bisa mengerjakan pekerjaan rumah. Masa Mas Azmi terus yang ngerjain. Aku kan kasian, dia itu juga harus kerja.

"Bandel banget sih bumil yang satu ini!!" Aku menengok ke belakang dan disana suamiku berdiri sambil berkacak pinggang. Udah persis Ibu-ibu yang lagi marahin anaknya.

"Kamu duduk aja, biar Mas yang masak!" Titah Azmi sambil mengambil alih spatula yang kupegang tadi.

Mau tak mau aku harus duduk dan menunggu Mas Azmi masak.

"Kenapa istri Mas yang cantik, kok mukanya cemberut gitu?" Tanya Azmi yang masih sibuk dengan aktivitas memasaknya.

"Gimana gak kesel, masa disuruh duduk mulu. Mau masak gak boleh, mau nyapu gak boleh!" Ketus Citra sambil memasang wajah masamnya. "Bukannya gak boleh sayang, tapi Mas gak mau kamu capek."

"Tapi nanti kalo semuanya yang ngerjain Mas, Mas jadi capek!"

"Dengerin Mas ya. Mas gak papa capek, asalkan kamu sama dedek bayinya gak capek sayang." Jelas Azmi. "Nih udah mateng, Mas bikin susu Ibu hamil dulu ya!"

Citra memandang nasi goreng buatan Azmi. "Kok warnanya gini sih, kayak kebanyakan kecap." Gumam Citra. "Rasanya kayak apa ya! Nasi goreng buatan Mas Azmi yang kemarin aja rasanya kayak karet!"

"Ini sayang susunya!" Azmi menaruh susu ibu hamil dihadapan Citra.

"Makasih ya Mas!" Ujar Citra sambil tersenyum manis. "Sama-sama sayang." Balas Azmi.

Citra mulai meminum susu ibu hamil buatan Azmi. Tiba-tiba....

Citra menyemburkan susunya tepat diwajah Azmi. Double kill.

Azmi meringis sambil mengusap wajahnya.

"Astagfirullah! Maafin adek Mas!" Citra langsung mengambil beberapa lembar tisu dan mulai membersihkan wajah Azmi.

"Maafin adek ya! Tadi adek gak sengaja. Soalnya..."

"Kenapa dek?" Azmi mengambil susu yang tadi diminum oleh Citra. Dan sekarang malah Azmi yang minum.

Sama seperti Citra tadi, Azmi langsung menyemburkan minumannya untung aja gak kena wajah Citra.

"Kok gini sih rasanya, asin banget! Kayak mau nikah lagi aja!"

"Mana aku tau 'kan kamu yang bikin. Eh tadi kamu bilang apa mau nikah lagi? Awas aja kalo mau nikah lagi!!" Ancam Citra dengan mata melotot.

"Enggak lah mana mungkin aku nikah lagi."

"Nasi goreng nya dimakan dong!" Ujar Azmi. "Kamu cobain dulu biar tau rasanya gimana."

Azmi meneguk salivanya kasar. What kenapa ia juga harus mencobanya. Kemarin aja nasi goreng buatannya kayak karet. Azmi juga bingung kenapa rasanya bisa begitu. Padahal ia juga sudah belajar dengan benar. Mau tau siapa yang ngajarin Azmi? Siapa lagi kalo bukan Ahkam.

"Adek suapin ya Mas... Biar romantis gitu." Ujar Citra sambil terkekeh.

Azmi hanya mengangguk dan mulai menerima suapan dari Citra.

Love In Pesantren 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang