Chapter 2

455 30 1
                                    

Azmi sudah sampai dikantornya. Ia pun berjalan masuk ke dalam kantor. Para karyawan menyapa Azmi dengan ramah, Azmi juga membalasnya tak kalah ramah.

"Assalamu'alaikum." Azmi membuka pintu ruang kerjanya.

Azmi menghembuskan nafas kasar ketika ada beberapa berkas menumpuk di mejanya.
"Semangat Azmi demi anak dan istri kamu bahagia!" Azmi menyemangati dirinya sendiri.

Azmi mulai menghidupkan laptop dan siap untuk menuntaskan pekerjaannya hari ini.

Tok... Tok... Tok...

"Assalamu'alaikum."

"Wa'alaikumsalam."

"Siapa?"

"Masa depan kamu."

"Gak usah bercanda Kak Ahkam!" Geram Azmi saat mengetahuin siapa yang datang ke kantornya.

"Hahaha. Kita gak disuruh masuk nih Mi?" Tanya Aban.
"Oh ya lupa silahkan masuk Kakak ku!" Azmi membukakan pintu untuk Ahkam dan Aban.

Ahkam dan Aban duduk di sofa ruang kerja Azmi. "Haus banget nih Mi, gak ada minuman?"

"Bentar." Azmi menekan angka yang ada di telfon kantornya.

"Udah, bentar lagi dateng!" Ujar Azmi dan melanjutkan pekerjaannya lagi.

"Mantap... Akhirnya bisa minum kopi!" Tutur Ahkam.

"Lah emang tadi pagi gak dibikinin kopi sama Mbak Aisyah?" Tanya Azmi. "Kagak, dia lagi ngambek makanya kakakmu ini gak dibikinin kopi."

"Lebih mirisnya lagi Kak Ahkam suruh tidur di luar!" Sambung Aban sambil tertawa.

"Hebatt..."

"Lagi sibuk Mi?" Tanya Aban. "Yaiyalah Aban, udah tau Azmi lagi sibuk pakek nanya lagi!" Sewot Ahkam.

"Iri bilang boss." Sahut Azmi.

"Wish gayanya!" Dan mereka bertiga pun tertawa.

"Assalamu'alaikum." Pintu terbuka menampilka seorang OB.

"Wa'alaikumsalam."

OB itu menaruh minuman Azmi di meja Azmi dan minuman Ahkam sama Aban di mejanya.

"Saya permisi dulu Pak!"

"Makasih ya."

"Sama-sama, Assalamu'alaikum."
Setelah selesai mengantarkan minuman, OB itu bergegas pergi. Karena tidak mau mengganggu Bosnya dan teman-temannya.

"Wa'alaikumsalam."

Ahkam menyeruput kopi panasnya. "Nikmat, Btw gak ada cemilannya Mi?" Tanya Ahkam dengan tampang polosnya.

"Udah enak dikasih minum, eh malah minta cemilan!" Sahut Aban. "Bener tuh Kak Aban," Azmi mengangguk menyetujui ucapan Aban.

"Iri bilang bos!" Ujar Ahkam. "Kata-kata Azmi tuh."

"Iyain dah biar kelar." Kata Ahkam.

Tok... Tok... Tok...

"Aduh siapa lagi sih yang dateng?" Sewot Aban dengan expresi kesal.

"Yaelah Ban namanya juga Bos Azmi, pasti banyak yang nyariin!"

"Permisi Pak Azmi ini ada yang mau ngelamar kerja!" Ujar wanita yang memakai rok mini.

"Iya, suruh masuk aja!"

"Silahkan Mbak!"

"Saya permisi dulu Pak. Mari." Wanita itu keluar dari ruangan Azmi saat orang yang melamar pekerjaan sudah ada dihadapan Azmi.

Love In Pesantren 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang