Chapter 3

402 27 2
                                    

Hari ini Azmi pulang larut malam, karena banyak pekerjaan yang harus ia selesaikan.

Azmi mengucapkan salam dan membuka pintu perlahan.

"Eh Mas udah pulang?"

Azmi sedikit terkejut, karena ia tak menyadari ada Citra yang sedang menonton tv sambil memakan cemilan.

"Jawab salam dulu sayang!" Azmi berjalan mendekat ke arah Citra.

"Wa'alaikumsalam." Ujar Citra sambil menyalami Azmi.

"Kamu gak tidur?" Tanya Azmi sambil melepaskan dasinya.
"Belum ngantuk!" Jawab Citra sambil membantu Azmi melepaskan dasinya.

"Yaudah, Mas mandi dulu ya."

"Pakek air panas jangan air dingin!" Tukas Citra. "Mendidih dong nanti." Gurau Azmi.

Citra melotot tajam. "Biarin aja nanti adek bakal masak jadi sup!"

Azmi bergidik ngeri membayangkan jika ia dimasak menjadi sup oleh istrinya.

"Jahat banget sih sama Mas!" Azmi memasang wajah melasnya.

"Becanda doang elah..."

"Mas nanti mau makan gak?" Tanya Citra sambil menguyah cemilannya. "Emang adek masak apa?" Tanya Azmi balik.

"Makanan kesukaan suamiku yang ganteng ini dong." Jawaban Citra membuat Azmi tersenyum.

"Siap Ibu Negara. Kapten mau mandi dulu!" Setelah mengucapkan itu Azmi berlalu pergi ke kamar.

Citra menutup toples makanannya dan tak lupa mematikan tv. Sekarang ia sedang berada di dapur untuk menghangatkan makanan yang ia buat tadi. Citra juga membuatkan Azmi kopi. Kurang enak apa jadi Azmi yang punya istri cantik dan sebaik Citra yang selalu nurut sama Azmi.

"Hemm wangi banget sayang!" Ujar Azmi yang sudah selesai mandi. "Iya dong siapa dulu yang masak?"

"Istri Mas yang cantik dong pastinya." Sahut Azmi. "Udah gombal nya nanti aja, simpen dulu. Sekarang Mas makan! Habis makan adek mau ngomong!" Ujar Citra.

Azmi meneguk ludahnya kasar. "Pasti masalah tadi, gara-gara Kak Ahkam nih!"

"Ayo makan ngapain ngelamun."

"Eh i-iya... Tapi suapin ya!" Pinta Azmi. "Yaudah sini, udah gede juga minta disuapin segala,"

"Yakan Mas lagi mau manja sama kamu sayang, gak peka sih!" Tutur Azmi.

Citra mulai menyuapi Azmi dengan telaten sesekali mereka bersenda gurau.

"Biar Mas aja!" Azmi mengambil alih alat makan yang dipegang oleh Citra. Azmi mulai mencuci piring, sendok dan mangkuk.

Setelah selesai Azmi menyimpannya di rak piring.

"Mau ngomong apa?" Tanya Azmi setelah mengelap tangannya.

"Di sofa aja!" Azmi menangguk dan mereka mulai berjalan menuju sofa.

Citra menghembuskan nafas perlahan. "Apa bener yang Kak Ahkam bilang tadi?" Tanya Citra sambil menatap lekat mata Azmi. Azmi juga menatap mata Citra. Seolah saling mengunci satu sama lain.

Azmi memegang tangan Citra. "Ya enggak lah sayang, Kak Ahkam cuman bercanda."

"Tapi cewek itu beneran ngelamar kerja ditempat kamu?" Tanya Citra memastikan.

"Iya sayang bener, dia gak mungkin macam-macam kok."

"Terus kamu terima?" Tanya Citra seperti sedang mengintrogasi penjahat saja.

Love In Pesantren 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang