_Kalau kata pepatah, mati satu tumbuh seribu. Kalau kataku, hilang
Renjun aku merindu_
*Muhammad Jaemin Aldillan*Selamat datang dalam permainan ini kawan.
Kalimat itu terus terputar di ingatan keenam pemuda itu.
Ya, yang Haechan temukan di dekat ransel milik Renjun adalah selembar kertas putih bertuliskan 'selamat datang dalam permainan ini kawan' dengan tinta darah.
"Ini maksudnya apa?!" seru Jaemin.
Dia takut terjadi sesuatu pada Renjun. Kalau Renjun hilang, siapalagi orang yang sering berbicara kompak dengannya, siapa lagi orang yang paling santai menghadapi sesuatu, siapa lagi orang yang akan berpikir.
"Bang Renjun diculik?" tanya Jisung. "Atau ..."
Mark menatap Jisung, "Atau apa?"
Si bungsu menggeleng. Dia tak mau berprasangka buruk pada Renjun. Renjun adalah kakak tingkat sekaligus sahabatnya yang baik hati dan cerdas, jadi tak mungkin jika Renjun berniat untuk mencelakai mereka.
"Atau jangan-jangan ini semua permainan Renjun?" ucap Jeno.
"MAKSUD LO APA, JEN?!" Jaemin langsung berseru marah. Matanya menatap Jeno tajam, seakan ingin menerkam saat itu juga.
"Eh, santai, Jaem, jangan emosi," Haechan menenangkan sambil menepuk-nepuk bahu Jaemin.
"Ya gimana gue nggak emosi?! Jeno seenaknya ngomong kayak gitu! Renjun tuh baik! Nggak mungkin dia jahatin kita! Nggak mungkin ini semua perbuatan Renjun! Lagipula kita tahu tempat ini kan karena Bang Mark! Bukan karena Renjun!" Jaemin masih berapi-api.
"Gue juga cuma berpendapat, Jaem! Gue nggak nuduh Renjun!" balas Jeno yang tak kalah emosi.
"Tapi omongan lo tadi secara langsung juga menuduh Renjun!"
"Oke! Gue nuduh! Iya! Gue emang nuduh Renjun yang bikin kita menderita kayak gini!" seru Jeno.
"Sekarang coba lo pikir! Lo ingat baik-baik! Pulau ini nggak dihuni manusia! Terus tiba-tiba ada kertas yang ada tulisan bertinta darah di dekat ransel Renjun. Lo mikir ... ada nggak jin yang bisa nulis? Ada nggak jin yang punya kertas?! Jadi udah ketebak, kalau itu yang nulis Renjun! SEMUA INI PERMAINAN RENJUN! Ular pyton, suara burung gagak, macan berkaki enam, itu semua Renjun yang ngatur!"
Jaemin menatap tajam, "Lo sahabat macam apa, Jen?! Tega lo nuduh Renjun kayak gitu?! Selama ini Renjun selalu baik, apa pernah dia jahatin lo?! Apa pernah dia bikin kita marah?! Nggak, Jen!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Seven Dreamers [NCT DREAM]
Mystery / Thriller[TAMAT] Ini bukan cerita romansa uwu yang bikin kalian suka ngehalu. Kisah petualangan tujuh sahabat di pulau misterius yang tak dihuni oleh manusia. Konon, pulau ini merupakan pusat kerajaan ghaib yang sarat akan hal-hal mistis. Banyak hal mistis...