12~Teror Ular Pyton

970 161 28
                                    

_Hal yang paling berani bukanlah melawan musuh, tetapi melawanketakutan diri sendiri_*Gedebog pisang yang busuk*

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


_Hal yang paling berani bukanlah
melawan musuh, tetapi melawan
ketakutan diri sendiri_
*Gedebog pisang yang busuk*

****

Pada akhirnya, ular tersebut dipindahkan oleh Chenle dan Mark yang sengaja Haechan bangunkan.

Mereka hanya bilang jika ular itu hanya  nyelonong lewat dan justru berhenti di atas tikar, bukan karena tiba-tiba jatuh. Kalau mereka mengatakan yang sebenarnya, sudah dipastikan kedua cowok itu tak mau memindahkan ular pyton ke seberang sungai.

"Udah kan? Gue mau lanjut tidur lagi," kata Mark dengan wajah beler. Tenang, tetap ganteng kok. Iyalah, Mark mana pernah jelek.

Kelima cowok itu mengangguk.

"Terima kasih, Paduka Raja," ucap Jeno. "Mohon maaf sudah mengganggu waktu tidurnya."

Mark menguap lebar sebagai balasan, lantas menyusul Chenle yang sudah terlebih dahulu masuk ke tenda.

"Huh, selamat," Jaemin mengusap dada. Lega, akhirnya sudah tak ada lagi ular pyton menyeramkan di depan mata mereka.

"Eh, tapi Bang Mark sama Chenle nggak bakal kenapa-napa setelah megang ular itu kan?" tanya Jisung.

"Semoga nggak," sahut Renjun.

Cowok mungil itu masuk ke dalam tenda. Lebih baik dia tidur, daripada melanjutkan permainan ular tangga yang mengerikan. Takutnya habis itu yang muncul adalah tangga, kan lawak.

Namun baru saja membuka tenda, Renjun sudah dikejutkan dengan seekor ular pyton yang persis seperti ular tadi di dalam tenda.

"Astagfirulloh!"

"Kenapa Jun?" tanya Jaemin.

Renjun langsung berlari menghampiri keempat cowok yang masih berdiri di tepi sungai.

"Ularnya ada di dalam tenda!"

Mata mereka membulat, bahkan mulut Haechan sampai ternganga. Kalau dipikir-pikir sangat tidak masuk akal jika ular yang sudah dipindahkan ke seberang sungai muncul kembali di dalam tenda.

"Beda ular kali," Jisung berpendapat.

Renjun menggeleng tegas, "Itu ular yang tadi! Coba lo lihat sendiri dah."

Dia memang sengeri itu terhadap ular. Kalau ular kecil masih boleh lah, tapi kalau ularnya sebesar itu Renjun sangat takut, terlebih lagi ketika melihat kulit ular yang berkilauan itu, membuat Renjun merasa mual.

Seven Dreamers [NCT DREAM]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang