17~Tertangkap Juga

1K 156 28
                                    

_Meskipun gue tahu endingnya bakal kalah, setidaknya gue berjuang dulu_
*Muhammad Jaemin Aldillan*

_Meskipun gue tahu endingnya bakal kalah, setidaknya gue berjuang dulu_*Muhammad Jaemin Aldillan*

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Jaemin benar-benar syok ketika tak melihat Jisung dan Haechan di tempat itu. Yang tersisa hanya ransel dan senter milik keduanya, juga selembar kertas yang bertuliskan 'Aku malas bermain denganmu, lebih baik kau menyerah, dan bergabung dengan teman-temanmu yang lemah untuk menjadi tumbal.'

Sejak itu, Jaemin bertekad akan berjuang mati-matian untuk bertahan, tak perduli meskipun ia harus berperang.

Ternyata ada gunanya juga ia kebelet tadi, jadi ia tak bernasib sama dengan Jisung dan Haechan, yang artinya Jaemin masih punya kesempatan untuk menyelamatkan sahabat-sahabatnya.

Jaemin meninggalkan area tersebut, tanpa membawa barang-barang milik Jisung dan Haechan serta kertas ancama tadi. Yang ia ambil hanyalah kamera dan HT dari ransel Jisung, sebagai dokumen.

"Oke, Jaem, apapun yang terjadi, lo harus tetap bertahan! SEMANGAT!" batin Jaemin.

"Jangan biarin teman-teman lo mati konyol! Lo adalah satu-satunya harapan buat mereka! Fighting!"

Muhammad Jaemin Aldillan, cowok tampan dari fakultas biologi yang punya otak cerdas dan seleras humor yang bagus. Hidupnya yang serba pas-pasan tak membuatnya minder, justru hal itulah yang menjadi motivasi agar ia bisa  menjadi orang sukses kelak.

Jaemin adalah sosok sahabat yang sangat setia, penyayang, dan perhatian. Ia akan selalu memberikan dorongan pada sahabat-sahabatnya untuk senantiasa berbuat baik.

Selamat berjuang Jaemin. Semoga berjaya!

Sebelum bertempur, Jaemin melaksanakan sholat isya terlebih dahulu di tepi sungai. Ia memohon pada Allah agar diberikan kelancara untuk menolong sahabat-sahabatnya yang entah berada di mana sekarang ini.

Beruntung tak ada macan berkaki enam atau ular pyton yang tiba-tiba muncul. Mungkin Renjun sudah menyuruh hewan-hewan itu kembali ke rumah.

Sehabis sholat, Jaemin memutuskan untuk kembali ke tempat yang ditumbuhi banyak pohon bambu. Entah kenapa instingnya mengatakan kalau akan ada solusi yang ia temukan di sana.

Namun baru setengah jalan, ia sudah dihadang oleh luncuran anak panah yang beruntung berhasil Jaemin hindari.

"Heh! Sialan lo!" seru Jaemin.

"Jangan main di belakang! Sini maju, lawan gue!"

"Hahaha ... sudahlah, tak perlu bertarung, lebih baik kamu menyerah padaku. Dengan begitu, kamu bisa bertemu sahabat-sahabatmu yang sebentar lagi akan menjadi tumbal."

Seven Dreamers [NCT DREAM]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang