14~Pengecoh

923 154 30
                                    

_Berantem boleh, tapi jangan keterlaluan, takutnya berakhir di kuburan_
*Haechan Renal Ramadhan*

_Berantem boleh, tapi jangan keterlaluan, takutnya berakhir di kuburan_*Haechan Renal Ramadhan*

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Pukul setengah satu siang, mereka mulai mencari keberadaan Renjun di sekitar jurang, sekalian mencari petunjuk keberadaan raga Jungwoo dan Winwin.

Kondisi mereka sudah membaik, meskipun Haechan, Jisung dan Mark masih tertatih-tatih untuk berjalan. Jaemin juga dengan terpaksa menggendong tas ranselnya di depan, karena punggungnya masih nyeri. Apalagi Chenle yang mendapat luka robek di beberapa bagian tubuhnya. Jeno juga agak kecilitan membawa ransel karena lengan dan dadanya masih terasa nyeri.

"Kita udah berapa hari di sini?" tanya Chenle random untuk memecah keheningan.

"Ini hari keempat, Le," Mark menimpali. "Emang kenapa?"

Chenle menggeleng, "Cuma nanya aja. Soalnya gue lupa ini hari apa."

"Ini hari kamis, Le, ntar malem jum'at ... kliwon," sahut Jisung yang melongo karena ucapannya sendiri.

"Emang kenapa kalau jum'at kliwon?" tanya  Haechan. "Lo mau ritual pesugihan ya?"

"Yeu! Nggak gitu, Bang! Cuma ngasih tau aja, lagian kalo ritual pesugihan mah malem selasa kliwon. Biasanya tuh, orang yang melakukan pesugihan numbali perawan yang meninggalnya selasa kliwon juga."

"Apasih, lo berdua random banget, malah bahas pesugihan," timpal Jaemin.

"Daripada bahas raganya Bang Jungwoo sama Bang Winwin, bosen gue, kayak nggak ada topik lain."

GEDEBUG!

(Anggap bunyinya gitu ya).

"Nah, kan, mampus! Malah yang nongol uler!" kesal Jaemin.

Ya, lagi-lagi ular pyton yang kemarin jatuh di depan mereka. Apa tidak sakit ular itu, jatuh berkali-kali.

"Bahaya, nih, gue nggak bisa lari," ucap Mark.

"Gue juga," sambung Haechan.

"Ya udah, jalan aja sih, ularnya biarin, lagi caper dia, kurang belaian," sahut Jeno dengan entengnya.

Haechan jadi curiga, jangan-jangan Jeno sudah terkontaminasi oleh akhlak Renjun yang super santuy.

"Kalo ularnya ngikutin?" tanya Jisung.

"Ya biarin. Percuma juga kita menghindar, ujung-ujungnya nongol di depan kita."

Seven Dreamers [NCT DREAM]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang