Sorry For Typo
27/10/20Biasakan Vote & Comment
Sore hari menuju tenggelamnya mentari di ujung barat, terlihat Jimin sedang mengamaskan semua barang-barang miliknya, di temani Jungkook yg hanya berdiri di depan pintu menyandarkan tubuhnya dengan tangan menyilang didada.
Raut wajahnya terlihat sangat tak puas, tapi bisa apa? karena ia tak memenangkan argumen dengan sang kakek beberapa minggu lalu.
Bagaimanapun Jungkook berkilah tetap saja semua kesalahan ada padanya, Jimin juga tak memberikan pembelaan sehingga apapun keputusan sang kakek mereka akan menerimanya.
Termasuk hubungan Jimin dan Jungkook, sesuai dengan kesepakatan awal jika kontrak mereka tak akan di lanjutkan ke jenjang pernikahan. Jimin sebenarnya sangat sedih dengan keadaan ini tapi lebih baik terjadi sekarang dari pada harus terjadi di masa depan saat hatinya benar-benar sudah menjadi milik Jungkook seutuhnya.
Meski sakitnya berkali-kali lipat namun Jimin masih bisa menanggung beban di hati terdalam.
"Apa ini keputusan yg kau inginkan Jiminah?"
"Ini keputusan yg kau buat Jungkook"
"Tidak bisakah kita memulainya lagi?"
"Masa muda masih panjang kook" Jimin tersenyum ringan sambil terus nemasukan pakaian ke dalam koper.
"Aku menyukaimu Jiminah"
"Simpan itu"
"Aku benar-benar serius, aku minta maaf untuk yg telah berlalu, aku...."
"Jungkookah... Mari jalani kehidupan masing-masing, mari menjadi dewasa dan kuatkan hati"
"Lalu kenapa kau meminta kepada kakek untuk di pindahkan kuliah ke Canada? apa kau begitu tersiksa melihatku di kampus?"
"...... Ya"
"Apa yg harus ku lakukan agar kau tak pergi?"
"Aku akan tetap pergi, ini kesepakatan. Jika kau matang nanti kau bisa menanyakan lagi bagaimana perasaanku"
"Maksud mu bagaimana?"
"Tanyakan dirimu, apakah kedepannya masih ada aku? jika kau masih sendiri dan hatimu mantap maka datanglah ke Canada"
"Kenapa aku harus kesana?"
"Jemput aku" Jimin menatap Jungkook teduh, meski Jungkook tak paham maksud perkataan mantan tunangannya itu.
Setelah membereskan seluruh barang di apartemen, Jimin bersiap pergi karena sudah di tunggu oleh supir yg akan mengantarnya menuju Bandara. Ia memastikan kembali jika tidak ada barang-barang yg tertinggal.
"Aku lebih baik mengantarmu juga" Jungkook meraih jaket
"Tidak perlu... Jangan ada perpisahan yg menyedihkan. Cukup dengan luka yg lalu jangan menambah kesedihan lagi, hatiku tak cukup kuat"
"Maafkan aku" Jungkook menundukan kepala cukup dalam.
"Sampai Jumpa Jungkook"
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] Kawin Kontrak, No Debat! [JikookxKookIU]
Roman d'amourCerita remaja yg di paksa menikah diusia muda tetapi dia mempunyai seseorang yg sedang di sukai. Calon pendamping hidup yg begitu keren dalam bersikap dan menyikapi polah tingkah laku pasangannya. Fiksi ini akan membuat hari-hari menjadi menyenangka...