"Yaampun bro... makin lengket aja lo sama si Dita-Dita itu" jawab Ferdi dengan menyikut tangan Reihan.
"Apa cakepnya dia? masih ada cewek lain loh. Jangan sampe lo gamau sama yang lainnya, karena dia jampe-jampein lo" jawab teman satunya lagi – Sony.
"Apaan sih lo Son, galucu tjoy" jawab Reihan menyeruput minumannya.
Saat ini mereka berada disebuah clubbing dekat Bandung – CLUB ANAK MUDA. Nama club yang aneh dan pasti membosankan, siapapun yang melihat namanya, pasti tidak tertarik.
"Son-son udah woy. Lo udah minum berapa gelas ini?" cegah Reihan mengambil minuman Sony yang ingin dia minum lagi.
"Fer, cabut aja yuk. Bosen gue disini. Ga nyaman bro" ajak Reihan.
"Entar dulu bro... liat tuh cewek yang liatin kearah gue, seksi lagi... manisnya..." jawab Sony dengan berjalan tidak benar,dia mabuk.
Mereka keluar dengan membawa Sony keluar dari club itu. Reihan sudah lama tidak pergi ke tempat-tempat seperti itu, dan dia sebenarnya tidak merokok lagi. Tapi, urusan yang membuat dia menjadi seperti ini, dan tak lagi, mama Reihan suka membawa laki-laki selain papanya ke rumah, dari segala jenis umur, mulai dari yang dibawah Reihan dan sampai orang yang sudah dibilang hampir lansia.
"Bro.. gue ke rumah lo dulu yak" tanya Reihan ke Ferdi.
"Pasti masalah lo makin rumit ya? yaudah deh"
"Son-son bangun lo bangun" Reihan mendorong-dorong pundak Sony. Sony belum sadarkan diri, sangat menyusahkan.
Sony dan Ferdi itu bersaudara, tapi mereka tidak mirip, tidak ada yang tahu mereka bersaudara selain Reihan. Sama seperti Dita, kisah mereka mirip seperti kehidupan Dita.
Sony sangat menyukai minum-minuman, perempuan, duit, dan keluar malam. Ferdi sangat alim, tidak pernah keluar malam, jika seperti tadi, dia meminta ijin untuk belajar dirumah teman, dan pasti saudaranya lah mengajak dia dan Reihan untuk ke tempat yang mereka kunjungi sebelumnya. Ferdi hanya mengangguk dan meng-iyakan ajakan Sony.
"Rei, gue ganti baju dulu ya.." jawab Ferdi.
"Iya" jawab Reihan
"Yaudah sana" usir Reihan.
"Awas ngompol lo dikamar gue" jawab Ferdi dengan tatapan tajam.
"Lebay lo nyet"
"Aku percaya kamu kok beb" sentuh Ferdi di pipi Reihan.
"Sana lo, jiji gue" dorong Reihan.
Disinilah dia, dikamar Ferdi. Saat mengantar Dita kesekolah tadi pagi, sangat menyenangkan memikirkannya saja, membuat Reihan senyum-senyum sendiri.
"Tadi gue nyium bibirnya Dita...." ujar Reihan dengan memegang bibirnya dan berteriak histeris.
"WOY KENAPA LO" ujar Sony mendobrak kamar yang ditempati Reihan.
"TADI GUE NYIUM DITA SON!!" teriak Reihan.
"Yailah, lebay lo. Gue sering nyium cewek biasa aja"
"Biasa aja dong. Gue mah ga playboy, ga kayak lo" ujar Reihan sinis.
"SUE LO" Sony melempar bantal ke muka Reihan.
"Oh ya, cewek yang tadi gue liat. Mirip banget sama Dita" ujar Sony pelan.
"APA?!?!" teriak Reihan tetap dikuping Sony.
"Sumpah. Tapi, kan gue lagi mabok. Ga jelas sih gimana, tapi mirip" ujar Sony dengan mantap.
"Yaudah, nanti gue tanya dia" Reihan membalas santai, tapi bila kebenaran itu sesuai dengan fakta. Dia tidak tahu lagi mau gimana, dan ngobrol dengan Dita.
"Jangan brisik-brisik lo kamfret. Gue lagi tidur tadi" ujar Sony dan pergi meninggalkan Reihan melamun.
"Ga mungkin. Halusinasi tuh bocah" ujar Reihan menggeleng-gelengkan kepalanya, tidak percaya.
Dia ambil handphonenya dan membuka salah satu social media. Dia ingin menelpon Dita, dan bertanya tentang tadi.
Social Media.
22:50 "Dit" – Reihan Julius
22:51 "Kenapa" – Benedicta Restu
Fast respon banget. ujar Reihan tersenyum
22:53 "Tadi lo kemana?" – Reihan Julius
22:54 "Clubbing." – Benedicta Restu
Deg.
Kebenaran macam apa ini? Haruskah gue besok marahin dia? gamungkin. Dia bukan siapa-siapa gue. Kalau bukan siapa-siapa ga boleh marahin dia. Akhirnya gue membalas dengan seadanya, hati ini rapuh, gamungkin Dita orang suka keluar malam, gamungkin.
23:05 "Oh." – Reihan Julius
Read.
Dan alhasil, Dita hanya menread tidak ada niatan membalas, Reihan masih positive thinking. Dia menunggu hampir 20 menit. Tapi, dia ketiduran tidak melihat jawaban dari Dita setelahnya.
23:45 "Eh sorry, tadi bukan gue yang jawab. Tadi kembaran gue yang sebenarnya kami tidak satu darah, tapi kita mirip.

KAMU SEDANG MEMBACA
Rapuh
Teen FictionNamaku Benedicta Restu, semenjak bertemu dengan Reihan Julius, semua semakin rumit. Satu persatu permasalahan datang, namun dia berjanji untuk terus bersamaku, apapun yang terjadi. Namun ternyata semuanya berjalan tidak sesuai janji Reihan kepada Di...