Hujan

29 4 0
                                    

Aku rindu rintiknya..
Aku benci tempo nadanya..
Didengar tapi kadang menyayat.. Seperti angin yang berlalu tampa arah...

Untuk detik harum tanah yang membasah..
Untuk segarnya detir air yang berjatuhan..
Indah..
Ingin tak dirasa...

Setiap orang punya cara berbeda..
Dalam menyikapi tetesan dinginnya..
Dalam kebekuan kristal yang mengganjal dan menyesakkan dada...

Apa dirimu suka perasaan hujan..
Atau kebencian..

Hal yang sama berjalan di hidup kita bukan berarti segalanya itu indah..

Butuh tetesan derasnya..
Yang mengoyak angin tampa hela..
Entah menunggu sampai terik muncul dibaliknya..
Seperti pelangi...

Tersirat kesakitan yang berujung keindahan..
Tak ada hal yang tampa pengorbanan..

Hujan kadang kuingin ketika sedih,letih dan sederet perasaan sakit yang menghunjam kepalaku ..
Agar biar ku tangis bersamanya..
Biarku robek perasaan hati ini teredam hantaman air dari langitnya...

Kadang juga..
Kuingin melihatnya turun..
Aku menantikan derasnya..
Seperti masa kecil ku yang tak perlu pikirkan apa-apa..

Berlari...
Hinggga becek genangan memercikiku..
Bermain denganku..
Aku bernostalgia dengannya..

Rintiknya..
Derasnya..
Petir dan gunturnya..
Aku tak melangkah lari lagi..
Aku menikmatinya..
Menikmati perasaan yang menguar dari celah-celah hembusan airnya...

_Aidan
_Di awan yang kukhayal menjadi permadani tampa beban...

_29oktober2020.




SLEEP POEMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang