Aku menunggu detik..
Menunggu..
Hingga jarum itu hancur dan tak berdetak lagi...
Jengah..
Diriku hanya bisa mencoret barisan buku yang berjajar rapi..
Menguntai cerita hari tampa henti
Hei!
Kenapa aku tetap disini..
Aku ingin pergi,berlari jauh dari sini...
Aku ingin terbang..
Kearah angin yang melayang terbang...
Berhentikan saja waktunya..
Diriku sudah pusing...
Difikirku hanya ada kata mulai dan akhiri lagi..
Coba saja aku bisa tutup mataku..
Dan aku bisa lepas dari hening ini..
Dari riuh yang tak berhenti..
Hanya satu kata yang berputar di dalam kepalaku..
Berhenti...
Aku tak ingin semua kejadian berulang-ulang..
Membuatku muak dengan barisan tintaku..
Dan apa sepertinya yang ingin terjalani olehku?
Sebuah asa terbenak di dadaku..
Ya!
Aku bosan..
Ingin hal yang aku baru inginkan..
Biar hidup ini tidak sekaku tembok yang hanya bisa membatu..
Biarkan..
Karena disetiap perjalanan..
Aku punya rasa keberanian..
Mencoba..
Merasa..
Dan akhirnya mengetahui apa yang ku pinta...
Karna hidup..
Memang untuk menjalani..
Membuat sebarisan kata..
Menguntai makna..
Hingga semua yang dirasa akhirnya memiliki tempat yang seharusnya...
_Aidan.
_dilampu yang kuukir untuk menyinari kekosongan jiwamu...
_29oktober2020
KAMU SEDANG MEMBACA
SLEEP POEM
PoetryHai... Disini,sebaris dan serangkaian puisi di jarak waktu yg berbeda. Seperti kesedihan yang berjarak dalam waktu,aku membisu dalam kegelapan dan mega mengitariku. Bisa saja kita mewarnai kembali cerita ini dengan keceriaan. Agar hari itu akan mene...
